ChanelMuslim.com – Karakteristik anak yang sudah memasuki usia sekolah, yaitu kisaran 4 sampai 6 tahun, pada umumnya mampu berkonsentrasi cukup lama dan akan memiliki kesabaran yang lebih besar ketika menghadapi rintangan. Mereka juga mulai fokus pada banyak aktivitas.
Mereka bukan lagi “anak kecil” dan belum cukup dikatakan sebagai “anak besar” itu artinya mereka sedang berada di masa transisi perkembangannya diantara dua kategori tersebut.
Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Anak Ekstrovert, Dia Senang Berbicara Lho!
Karakteristik Anak Memasuki Usia Sekolah
Keterampilan kognitif dan fisik mereka jadi lebih baik dan mampu melakukan tugas sehari-hari dengan lebih mudah. Itu artinya mereka akan sedikit frustrasi karena sudah lebih cakap dalam mengedalikan diri mereka saat belajar mengatur waktu sekolah, kehidupan sosial dan kehidupan rumahnya.
Dengan demikian, periode perkembangan anak di usia ini adalah masa di mana anak-anak cenderung menguji batasan-batasannya.
Meskipun begitu anak usia sekolah ini masih akan merengek dan tantrum saat terjadi sesuatu yang mengecewakannya, walaupun tidak sesering dulu.
Cara mereka berbicara dengan mengulangi apa yang telah didengar menjadi keterampilan mereka dalam mengekspersikan pikirannya.
Seiring dengan pencapaian luar biasa yang dicapai oleh anak usia sekolah, ada juga masalah perilaku yang kurang menyenangkan untuk kelompok usia ini.
Anak masih sering membangkang dan tidak mau ngikuti arahan orang tuanya. Disinilah kesabaran orang tua diuji. Namun pembangkangan adalah fase yang akan datang dan pergi dari mereka. Terkadang mereka menjadi sangat penurut dan terkadang mereka kembali enggan untuk mendengarkan arahan.
Mereka sangat menyukai persaingan, sehingga tak jarang mereka jadi lebih agresif dengan saudaranya dan tidak mau tersaingi. Seperti berebut mainan yang menurutnya lebih bagus, ia akan mengambilnya paksa dari saudaranya.
Mereka juga berimajinasi tentang sesuatu yang sulit dimengerti oleh orang dewasa. Namun, itu adalah proses dia berfikir, tanyakan hal-hal rumit padanya maka ia akan tetap menjawab walau sulit dimengerti.
Dan lagi-lagi yang menguji kesabaran orang tua adalah saat ia betah berlama-lama dengan makanannya yang tidak kunjung habisa. Belum lagi ia harus memakan waktu lama untuk mengenakan sepatu atau celana.
Oleh karena itu nikmatilah masa-masa pertumbuhannya ini bund, biarkan mereka mandiri dengan caranya sendiri. Orang tua memang harus banyak belajar sebagaimana anak-anak juga terus belajar mengeksplorasi diri mereka sendiri. [Ln]