BANYAK yang mengira menggunakan pelampung leher untuk bayi sebagai alat terapi air yang dapat melatih kemampuan motoriknya saat ditempatkan di kolam yang cukup dalam. Namun Food and Drug Administration (FDA) pada 2022 telah melarang penggunaan pelampung leher karena adanya potensi cedera serius hingga kematian pada bayi.
Demikian pula dikutip dari alodokter, penggunaan pelampung leher bayi bisa membuat otot-otot pada leher menjadi kaku dan tegang. Jika pelampung ini sering digunakan, dikhawatirkan dapat timbul cedera otot leher yang berpengaruh buruk bagi pertumbuhan tulang belakang bayi.
Baca Juga: Tips Memilih Body Lotion untuk Kulit Bayi
Dianggap sebagai Alat Terapi Air, Pelampung Leher Ternyata Berbahaya untuk Bayi
Sedangkan klaim bahwa pelampung leher dapat meningkatkan perkembangan motorik belum ada penemuan yang pasti.
Dilansir dari The Independent, keamanan dan efektivitas pelampung leher untuk membangun kekuatan, untuk mendorong perkembangan motorik atau sebagai alat terapi fisik, belum ditetapkan.
Penggunaan pelampung leher terutama pada bayi dengan keterlambatan perkembangan atau kebutuhan khusus tidak bisa dipastikan sebagai salah satu terapi yang tepat.
Hal ini disebabkan karena penggunaan pelampung leher pada bayi berkebutuhan khusus dapat meningkatkan risiko ketegangan dan cedera leher.
“Pelampung leher belum dievaluasi oleh FDA dan kami tidak mengetahui adanya manfaat yang ditunjukkan dengan penggunaan pelindung leher untuk intervensi terapi air.”
Para ahli selama bertahun-tahun telah mempertanyakan penggunaan pelampung di leher dan mempertimbangkan potensi bahayanya bagi anak-anak.
Pada tahun 2017, seorang ahli dari American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa pelampung di leher merupakan “potensi jebakan maut”.
APP juga telah menyarankan orang tua untuk menghindari semua alat pelampung berisi udara untuk bayi dan menganggapnya sebagai sesuatu yang “bukan alat penyelamat nyawa” dan “tidak dirancang untuk itu”. [Ln]