SUSHI mungkin menjadi salah satu ide bagi Bunda untuk memberikan variasi makanan kepada anak balita yang seringkali rewel saat diberi makan.
Mereka bisa memakannya dengan jari mereka dalam potongan seukuran gigitan. Namun tidak semua jenis sushi aman untuk anak-anak.
Balita bisa dengan aman makan sushi dengan sayuran atau telur di dalamnya. Mereka boleh makan sushi yang mengandung ikan dalam jumlah terbatas, asalkan ikan tersebut rendah merkuri dan dimasak sampai matang.
“Sushi bisa menjadi pilihan sehat untuk balita, asalkan disiapkan dengan benar dan dengan bahan-bahan yang sesuai dengan usianya,” kata Leah Alexander, MD, FAAP, dokter anak bersertifikat di New Jersey dan konsultan medis Amy Baby Review, dilansir dari Very Well Family.
“Pastikan untuk menghindari makanan laut mentah, serta ikan yang mengandung merkuri tinggi seperti tuna dan ikan todak,” kata Dr. Alexander. Terlalu banyak mengonsumsi ikan yang mengandung merkuri bisa berdampak pada perkembangan sistem saraf anak.
Pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter anak jika Bunda memiliki pertanyaan tentang pemberian sushi pada balita.
Manfaat Sushi untuk Balita
Selama ikan atau daging dalam sushi sudah matang sempurna, sushi memiliki banyak manfaat bagi balita.
Makanan laut mengandung asam lemak omega-3 yang mendukung perkembangan otak.
“Sushi menawarkan banyak manfaat kesehatan bagi balita, seperti memberikan protein, lemak sehat, dan nutrisi seperti Vitamin B6, dan yodium,” kata Dr. Alexander.
Selain ikan dan nasi, sushi dapat dikombinasikan dengan bahan bergizi lainnya seperti rumput laut, alpukat, mentimun, atau wortel. Balita yang menolak makan makanan biasa mungkin akan melahapnya dalam gulungan sushi.
Baca Juga: Nasi Gulung ala Sushi
Bolehkah Anak Balita Makan Sushi? Ini Manfaat dan Bahayanya!
Risiko Tersedak
Sushi sering kali disajikan dalam potongan sekali gigit yang terlalu besar untuk dimakan balita dengan aman.
Pertimbangkan untuk memisahkan gulungan sushi atau memotongnya lebih kecil agar balita tidak mudah tersedak.
Awasi mereka dengan cermat untuk memastikan mereka mengunyah dan menelan dengan baik.
Sajikan Ikan Rendah Merkuri dalam Jumlah Terbatas
Meskipun ikan merupakan bagian penting dari makanan balita, mereka tidak boleh makan lebih dari dua porsi ikan setiap minggunya.
Sayangnya, hampir semua makanan laut telah terkena kontaminasi merkuri pada tingkat tertentu, jadi penting untuk membatasi asupan ikan pada balita.
“Kadar merkuri yang tinggi bisa berbahaya jika dikonsumsi dalam jumlah banyak,” catat Dr. Alexander.
Waspadai Alergi
Periksa tanda-tanda alergi saat menyajikan makanan kepada balita yang belum pernah mereka coba sebelumnya.
Perkenalkan kerang dan ikan secara terpisah, dan tunggu beberapa hari sebelum mencoba makanan baru lainnya.
Jika anak merasa gatal atau mengalami ruam, segera dapatkan bantuan medis. Namun jika mereka mengalami pembengkakan di sekitar wajah atau leher atau jika mereka tidak dapat berbicara atau bernapas, segera dapatkan perawatan darurat.
[Ln]