ANAK-ANAK saat ini banyak yang jarang bermain dengan teman-temannya atau mengalami keterbatasan interaksi sosial, beberapa sebab seperti kondisi pasca pandemi, lingkungan yang tidak mendukung, atau pengaruh kebiasaan bermain gadget yang membatasinya berinteraksi. Oleh karena itu penting bagi orangtua untuk mengasah kepercayaan diri anak.
Sebelum terlambat, kepercaya dirian dapat diasah sedini mungkin dan sesegera mungkin. Menurut pendidik Rumah Main Cikal, Christopora Intan Himawan Putri S.Pd, M.Psi T atau yang akrab disapa Intan, ada tiga langkah utama yang bisa dilakukan Bunda untuk mengasah rasa percaya diri anak. Ketiganya adalah komunikasi, diskusi, dan memberikan kesempatan.
Baca Juga: Pria Percaya Dirinya Lebih Sehat Tanpa Harus Periksa ke Dokter
3 Cara Mengasah Kepercayaan Diri Anak Sejak Dini
1. Komunikasi
Komunikasi menjadi langkah awal untuk membangun kepercayaan diri anak. Menurut Intan, orang tua diharapkan lebih banyak melakukan komunikasi pada anak dari usia 6 hingga 24 bulan, sebagai langkah awal membangun rasa percaya diri dalam beberapa aktivitas yang lekat dengan area privasi anak.
“Misalnya, seperti saat orang tua sedang memandikan, maka orang tua dapat membangun dialog seperti contoh, ‘Permisi ya, Mama bantu bersihkan vagina atau penisnya milik Adik ya, yang boleh bersihkan hanya Mama dan Papa saja’. Melalui dialog tersebut, anak akan belajar untuk dihargai khususnya area privasi mereka,” kata Intan.
Komunikasi menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan diri anak usia dini. Selain itu, orang tua juga perlu rutin melakukan diskusi dan memberikan kesempatan anak untuk mencoba melakukan sesuatu.
2. Membangun diskusi
Setelah melakukan komunikasi, Bunda dapat membangun diskusi dengan buah hati ya. Aktivitas ini dapat dilakukan khususnya pada anak-anak yang sudah lebih besar, yakni rentang usia 2 sampai 4 tahun.
Intan mengatakan, saat berdiskusi, penting sekali melibatkan anak dalam membuat suatu keputusan. Melalui pilihan yang sederhana, anak bisa belajar untuk percaya diri membuat keputusan.
“Misalnya, ‘Hari ini kakak ingin pakai sepatu yang mana? Warna merah atau hijau?’. Melalui pilihan sederhana dan terbatas tersebut, anak belajar untuk percaya diri dalam membuat keputusan,” ungkap Intan.
3. Memberikan kesempatan
Langkah terakhir yang juga tak kalah penting adalah memberikan kesempatan pada anak untuk mencoba. Bunda perlu bersabar saat memberikan peluang anak mencoba sesuatu ya.
“Terkadang karena terburu-buru atau merasa tidak yakin, anak sulit mendapat kesempatan untuk mencoba, sehingga anak tidak tahu sejauh mana dirinya mampu untuk memakai sepatu misalnya karena lebih sering dipakaikan,” kata Intan.
Dalam memberikan kesempatan ini, Bunda juga perlu memerhatikan beberapa hal penting ya. Pertama, kenali dulu kemampuan dan perkembangan anak karena ini penting agar Si Kecil tidak frustrasi dan bisa mendapatkan pengalaman sukses.
Kedua, Bunda harus lebih bersabar dalam menemani anak dan tidak melakukan apa pun dalam keadaan terburu-buru. Terakhir, pastikan keselamatan anak saat dia mencoba melakukan sesuatu. [Ln/HaiBunda]