BAGAIMANA cara menyikapi rekan bisnis yang suka berbohong? Dibohongi tentu tidak enak, apalagi jika yang melakukannya adalah partner bisnis yang dipercaya selama ini.
Motivator dari Rumah Pintar Aisha Randy Ariyanto Wibowo membagikan tips bagaimana menyikapi rekan bisnis yang sering berbohong.
Baca Juga: Biasakan Diri untuk Tidak Berbohong
Tiga Cara Menyikapi Rekan Bisnis yang Suka Berbohong
1. Jangan berbisnis lagi dengannya
Kalau rekan bisnis kita memiliki karakter suka berbohong maka sebaiknya, kamu tidak perlu lagi berbisnis dengannya. Kita teladani sifat berbisnis ala Rasulullah, berbisnis dengan kejujuran.
2. Sadarkan mereka
Kalau kita ingin rekan kita itu tidak berbohong maka kuncinya adalah menyadarkan mereka.
Sama seperti halnya kenapa kita sholat malam, sholat Dhuha, membaca surat Al Waqiah, disiplin, jujur karena kita paham dan sadar misalnya pahalanya atau dampaknya.
3. Netralkan emosi
Agar kita tidak kecewa dengan perilaku negatif orang lain maka kita netralkan emosi negatif yang kita rasakan.
Emosi negatif kalau terus disimpan jika tidak dilepaskan akan jadi masalah.
Kalau kita terus menumpuk emosi negatif, terus memendam kemarahan, kebencian, kesedihan, ketakutan maka lama-lama akan menjadi penyakit baik psikis dan fisik.
Ciri orang yang menyimpan emosi negatif itu kalau ia ingat sebuah kejadian maka ia akan marah sekali, sedih, kesal, dendam banget, benci banget itu tandanya.
Misalnya ia ingat dulu ia pernah dimarahi bosnya, saat ingat ia kesal banget, marah banget, dendam maka ia memendam emosi.
Kalau lihat bosnya ada perasaan benci, marah dsb. Tapi kalau ia cerita misalnya anaknya yang sudah meninggal dengan tanpa emosi tidak sedih, tidak marah, tidak kesal.
Ia merasa sudah ikhlas akan takdir Allah, menerima takdir Allah maka ia sudah netral dari emosi negatif.
Dalam masalah ini, tugas kita hanya sekadar mengingatkan kepada rekan bisnis itu, dan tugas kita untuk diri kita adalah menetralkan jika ada emosi negatif.
Jangan sampai memendam emosi negatif. Netralkan sampah emosi dengan sering berdoa:
“Ya Allah, meskipun aku dibohongi sama… aku ikhlas, aku terima semua atas kehendak-Mu, aku maafkan dia. Engkau Maha Adil, kebaikan akan berbalas dengan kebaikan, keburukan akan berbalas dengan keburukan”.
Jadi, jangan sedih jika ada orang pernah berbuat dzolim kepada kita. Di dunia ini ada hukum sebab akibat, hukum tabur tuai. Apa yang kita tanam itu yang akan kita panen.
Jika kita banyak menanam kebaikan maka kita akan memanen kebaikan. Jika kita suka menolong orang lain, Allah akan menolong kita di kala kita susah.
Jika kita banyak berbuat buruk maka kita akan mendapatkan keburukan itu juga.
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri.” (QS. Al Isra: 7).[ind]