Chanelmuslim.com – Menjadi pengusaha bisa menjadi jalan mengatasi dilema bagi muslimah. Memilih antara bekerja di kantor atau berkutat dengan kegiatan rumah tangga tentu bukan hal yang mudah.
Telah banyak contoh para muslimah menjadi pengusaha. Bahkan istri pertama Rasulullah, Khadijah, juga sukses menjalankan peran sebagai pengusaha muslimah.
Nah, apa saja tips menjadi pengusaha muslimah? Simak ulasannya berikut ini.
Meniatkan untuk Membantu Suami
Niat adalah kunci awal dalam melakukan apapin. Selain meniatkan karena Allah subhanahu wa ta’ala, muslimah juga perlu menambahkan niat untuk membantu suami. Sebab, hakikat seorang istri yakni taat pada suami yang di dalamnya tentu mengandung kewajiban membantu setiap urusan suami.
Baca juga: Peran Muslimah pada Masa Awal Islam
Memilih Usaha yang Muslimah Friendly
Memilih usaha yang muslimah friendly tentu harus memenuhi beberapa kriteria. Pertama, aman untuk kesehatan fisik yang tidak menimbulkan kelelahan fisik. Kedua, aman untuk kesehatan psikis yang tidak mengurangi sisi keibuaan. Ketiga, tidak menguras banyak waktu sehingga bisa tetap memenuhi kewajiban utamanya.
Menyelesaikan Urusan Rumah Terlebih Dahulu
Menyelesaikan urusan rumah terlebih dahulu tetap harus menjadi prioritas utama. Jika ingin menjadi pengusaha muslimah maka muslimah perlu berlatih mengatur waktu dengan baik. Sehingga tidak terjadi permasalahan di kemudian hari. Misalnya, urusan rumah diselesaikan sepagi mungkin selanjutnya mengatur urusan usaha.
Sudah Memperoleh Dukungan Keluarga
Dukungan sangatlah penting. Rasanya mustahil ketika melakukan sesuatu tetapi tidak mendapatkan dukungan. Termasuk juga dalam urusan yang satu ini. Dukungan keluarga bisa menambah semangat dan energi bagi muslimah untuk mengurus usahanya. Sehingga secara psikologis akan ada ketenangan ketika terjadi urusan mendesak yang di luar perkiraan, muslimah bisa meminta bantuan anggota keluarga lainnya.
Memulai dari Kegemaran
Setumpuk kewajiban tentulah menyita banyak waktu. Oleh karena itu muslimah bisa memilih usaha yang digemarinya. Jadi, muslimah tidak perlu waktu tambahan untuk belajar dari awal perihal usaha yang akan dijalankannya. [Wnd]