IDE liburan anak dengan tema life skill holiday challenge ini dibagikan oleh Ummu Sumayyah dalam tulisannya berjudul: Cerita Hari Libur.
Beberapa waktu lalu, anak-anak saya yang bersekolah libur mendadak satu minggu lebih. Mendadak, karena saya baru tahu ada libur segini lama sebelum libur kenaikan kelas. Rupanya kelas 6 sedang ujian.
Sedikit tegang menghadapi kenyataan saya akan bersama semua anak saya empat-empatnya di rumah 24 jam gitu lho, 7 hari satu minggu penuh, bahkan lebih!
Aneh ya, bukannya senang malah tegang. Tidak lain karena saya bingung mau diisi apa hari-hari yang mendadak liburan itu?
Yang kebayang adalah kerusuhan setiap saat dan kekacauan di mana-mana yang artinya mereka perlu jalan-jalan atau saya.
Sedangkan kendaraan tidak ada dan suami juga kerja. Suasana liburan pun enggak ada hawanya karena pada dasarnya memang bukan musim liburan.
Akhirnya saya browsing sesuatu dan muncul lah sebuah ide “Life Skill Holiday Challenge”.
Ceritanya memang sudah sejak anak-anak sekolah, saya berfikir bagaimana agar anak-anak bisa melakukan apa yang harus mereka sudah mulai lakukan sesuai umurnya.
Kalau lagi begini jadi rindu untuk nge-Homeschool alias enggak sekolahin formal anak-anak supaya mereka bisa melakukan banyak hal di rumah.
Tapi yah insya Allah semua ada hikmahnya. Semoga ada harta karun di sekolah yang tidak mereka dapatkan di rumah.
Baca juga: 5 Ide Liburan Sekolah Seru dan Kaya Manfaat
Ide Liburan Anak, Life Skill Holiday Challenge
Maka, mumpung mereka libur, saya harus memanfaatkan waktu yang sangat berharga ini.
Anyway, saya pun membuat daftar Lifeskill dan membicarakannya dengan anak-anak..
“Tahu enggak nih, umur sekian ternyata harus udah bisa begini dan begitu lho..”
Saya pun menyebutkannya satu per satu dari usia 2 tahun sampai 10 tahun.
Kebetulan, saya kumpulkan banyak sekali dari berbagai sumber yang berbahasa Inggris. Entah kenapa kalau berbahasa Inggris kayaknya lebih “maju”.
Jadi saya gunakan standar itu saja. Anak-anak pun menyimak yang saya sampaikan dan ikut menjawab apakah setiap Lifeskill sudah mereka penuhi atau belum sambil saya menceklis yang sudah.
Enggak nyangka, mereka menganggap Lifeskill itu seru sekali, karena mereka bangga sudah bisa melakukan beberapa life skill dan tertantang untuk bisa melakukan yang belum pernah mereka coba lakukan.
Saya pun kemudian menyampaikan ide saya untuk memanfaatkan liburan ini melakukan Lifeskill yang belum mereka coba.
One day one skill, kata saya. Mereka pun setuju dan sangat antusias.
Singkat cerita, Alhamdulillah liburan kemarin akhirnya berjalan dengan lancar.
Saya sengaja tidak memfoto kegiatan anak-anak saya selama mereka melakukan life skill chalenge, saya hanya memperhatikan mereka melakukan semuanya sendiri dan bekerja sama.
Saya tidak ingin mereka terganggu dengan harus berpose untuk sebuah foto. Anak-anak juga ternyata lebih anteng kalau ibunya tidak selalu memegang Gadget walau untuk dokumentasi mereka sekalipun.
Bahkan saya tidak mengiming-imingi hadiah apabila mereka sudah menuntaskan challenge itu.
Mungkin dengan bersama ibu yang punya ide seru seperti itu sepanjang liburan sudah merupakan hadiah buat mereka. Masya Allah.
Saya juga tidak akan men-share daftar Lifeskill yang saya susun. Tapi sedikit saya share Lifeskill Challenge yang dipilih anak-anak saya, saya tujukan terutama untuk anak-anak saya yang sudah bersekolah:
6 Tahun:
– memasak air panas, menyeduh cereal
– Mengganti sprei (3 tempat tidur yang bertingkat kerja sama dengan kakak)
– Membantu bikin kue (mencetak)
– Membersihkan kamar mandi (kerja sama dengan kakak sikat lantai dan dinding)
– Membuat kreasi sederhana
– Membantu mencuci baju (kerja sama dengan kakak: mengumpulkan pakaian kotor, memasukkan ke mesin cuci, menjemur)
– Membuat laporan selama liburan
9 tahun:
– mengganti sprei 3 tempat tidur yang bertingkat (kerja sama dengan adik)
– Mencuci baju (kerja sama dengan adik: mengoperasikan mesin cuci, mengeluarkan dan menjemur)
– Membersihkan kamar mandi (kerja sama dengan adik: sikat bak mandi dan lantai) –
Membuat kreasi unik
– Membuat kue mulai dari membeli, menakar dan mengaduk hingga jadi dan disusun.
– Memasak jelly
– Membuat laporan liburan, dan lain-lain.
Judulnya aja one day one skill. Kenyataannya, anak-anak sangat kreatif dan suka mencoba hal baru. Masya Allah.
Semoga ide “Life Skill holiday challenge” ini bisa dicontoh, bahwa ternyata liburan bisa juga tidak jalan-jalan. Allahua’lam.[ind]