ChanelMuslim.com – Menerima kehadiran seseorang dengan tulus tidaklah mudah. Tanpa sadar, kita sering tidak pernah berlaku tulus terhadap pasangan, orang tua, anak, rekan kerja, teman sekolah, teman bermain, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Wanita yang Tulus Mencintaimu
Cara Menerima Kehadiran Seseorang dengan Tulus
Hal ini tentu saja sangat menyedihkan karena akan membuat diri kita kemungkinan besar terkena penyakit hati.
Contoh, iri melihat orang lain senang, dengki melihat keberhasilan orang lain, tidak suka melihat seseorang jauh lebih hebat dari hidup kita, dan lain sebagainya.
Oleh sebab itu, salah satu cara menerima kehadiran seseorang dengan tulus berikut bisa saja kita terapkan.
Mungkin, kamu harus kehilangan orang itu terlebih dahulu untuk sementara. Kata orang, jangan menyia-nyiakan seseorang yang selalu ada buat kamu.
Karena, ketika dia pergi, kamu baru akan merasakan kehilangan. Quote ini tentu tidak keluar begitu saja.
Alasannya jelas. Ketika orang itu hadir dalam hidupmu, dia adalah orang yang sering berinteraksi sama kamu, peduli sama kamu, membuat harimu menjadi penuh lika-liku dan memunculkan banyak cerita baru dengannya.
Jadi, kalau dia tiba-tiba pergi atau hilang, pastinya kamu akan kehilangan hal-hal di atas.
Setelah dia pergi, biasanya hatimu akan lebih tenteram. Namun, ketika kamu sendiri. Kamu akan mulai kepikiran tentang dia.
“Kalo lagi keadaan sedih seperti ini, dia pasti menguatkan aku.”
Contoh nyatanya terhadap hubungan kakak dan adik. Masih banyak seorang kakak yang mungkin masih belum bisa menerima kehadiran adiknya karena merasa perhatian orang tuanya menjadi berkurang terhadap dirinya.
Seiring berjalannya waktu, walau seorang kakak seolah-olah belum bisa tulus dalam menerima kehadiran adiknya, tapi seorang kakak akan selalu merindukan adiknya.
Mengkhawatirkan sehingga selalu ingin menjaganya saat dirinya jauh dari sang adik.
Pada intinya, kalau dirasa orang yang hadir dalam hidupmu itu membuat kamu kesal atau sangat sulit untuk menerima kekurangan dia, maka coba menjauh sebentar darinya.
Jangan interaksi dulu untuk sementara. Dalam artian, menepi untuk merenungkan dan merasakan hidup tanpanya.
Bukan berarti, kita sungguh-sungguh mendiamkannya saat dia butuh kita.
Biasanya, perasaan kita akan lebih tulus saat dia tidak berada di sekitar kita. Kita baru akan mulai merasakan betapa pentingnya kehadiran dia bagi hidup kita. [Cms]