ChanelMuslim.com – Aku mengetahui bahwa waktu itu berharga saat aku selalu terlambat datang untuk belajar. Hari pertamaku bersekolah di boarding school dimulai pada hari Jum`at. Saat itu, aku diantarkan oleh orang tua dan adik-adikku.
Baca Juga: Menyiasati Waktu Ayah untuk Anak
Waktu itu Berharga
Bisa dibilang, satu keluarga lengkap semua. Singmat cerita, sesampainya di boarding school, aku berkenalan dengan teman-teman baru. Saat hari pertama masuk, aturan-aturan yang ada masih kendur. Masih masa-masa pengenalan lingkungan sekolah.
Jadi, memang belum ada hukuman saat aku terlambat. Namun, saat aturan dan pelajaran sudah ditetapkan ternyata aku masih senang terlambat. Setiap hari, kecuali Ahad, pelajaran pertama yang aku pelajari adalah tahfiz.
Aku belajar hingga jam 3 sore. Namun, aku selalu telat datangnya sehingga mengajariku bahwa waktu itu berharga. Aku merasa, aku tidak boleh lagi membuang-buang waktu karena melanggar aturan dan ketinggalan pelajaran juga.
Tidak hanya tahfiz, di waktu-waktu lain aku juga seharusnya tetap disiplin. Ada kejadian yang membuatku makin tersadar. Beruntung, kejadiannya saat bukan jam pelajaran atau saat aku sedang mengerjakan tugas. Pada jam 9 malam, tiba-tiba saja mati lampu. Bisa dibayangkan bagaimana jadinya kalau aku malas atau menunda-nunda mengerjakan tugas sampai akhirnya ruangan menjadi gelap gulita?
Bisa-bisa, aku tidak mengumpulkan tugas besok Beruntung, kejadiannya terjadi pada pukul 9 malam dan tidak ada tugas sehingga aku bisa tidur lelap walau dalam keadaan ruangan yang gekap gulita. [Cms]
Cerita Pendek karya Alim 7B Jakarta Islamic Boys Boarding School (JIBBS)