BABY Blues mungkin saja dialami oleh para ibu yang baru pertama kali melahirkan. Walaupun, hamil dan melahirkan adalah hal yang menakjubkan pada wanita.
Namun, terkadang kondisi fisik dan psikis wanita hamil kurang mendukung dan adanya yang mengalami kondisi lemah.
Baca Juga: Bunda, Lakukan Ini Untuk Mengatasi Baby Blues
Apa itu Baby Blues dan Cara Mengatasinya
Setelah melahirkan pun kondisi fisik dan psikis tidak serta merta pulih dan bugar. Bahkan tak sedikit ibu-ibu setelah melahirkan justru mengalami kesedihan dan kekhawatiran hingga ada yang depresi.
Hampir 50% ibu mengalami rasa sedih dan khawatir pasca melahirkan. Ada yang sedih dan khawatir tidak dapat merawat anaknya dengan baik atau karena hal lain.
Kondisi sedih dan khawatir pasca melahirkan dengan beragam alasan yang terkadang berlebihan ini dinamakan sebagai Baby Blues Syndrome.
Baby Blues Syindrome yang biasa juga dikenal sebagai Postpartum Distress Syndrome merupakan suatu kondisi dimana muncul perasaan gundah gulana atau adanya perasaan sedih yang di alamai oleh para ibu pasca melahirkan.
Kondisi ini biasanya terjadi pada 14 hari pertama pasca melahirkan dan cenderung memburuk pada 3 atau 4 hari pasca melahirkan.
Namun jika ibu mengalami kondisi yang sama melebihi batas normal 2 minggu, maka baiknya ibu berkonsultasi dengan dokter, karena di khawatirkan mengalami Postpartum Depression.
Banyak kalangan menilai adalah hormon yang menyebabkan ibu mengalami baby blues syndrome. Pada saat kehamilan, ibu banyak mengalami perubahan besar baik fisik maupun non fisik termasuk di dalamnya perubahan hormon.
Begitu juga pasca melahirkan, perubahan tubuh dan hormon kembali terjadi lagi. Perubahan-perubahan yang kembali terjadi pada diri anda akan sangat mempenngaruhi perasaan ibu.
Penurunan secara drastis kadar hormon estrogen dan progesteron serta hormon lainnya yang di produksi oleh kelenjar tiroid akan menyebabkan ibu sering mengalami rasa lelah, depresi dan penurunan mood.
Selain hormon, hadirnya si kecil yang harus betul-betul diawasi, dipenuhi perhatiannya, diasuh siang dan malam banyak menguras tenaga ibu, sehingga ibu mengalami keletihan dan kurang waktu istirahat.
Perubahan pola hidup ini juga sebagai faktor banyak ibu pasca melahirkan mengalami depresi. Selain itu kecemasan yang menghantui para ibu, kecemasan akan masa depan anak, kecemasan apakah mampu atau tidaknya membesarkan anak dengan baik, dan kecemasan lainnya yang menghantui ibu juga bisa memicu baby blues syndrome.
Ibu yang mengalami Baby Blues Syndrome biasanya akan mengalami gejala-gejala:
- Rasa sedih dan depresi memenuhi perasaan ibu hingga menyebabkan ibu sering menangis.
- Emosi sangat labil, mudah marah, gampang tersinggung dan sering hilang rasa sabarnya.
- Kerap kali ibu merasa kelelahan dan sering dihinggapi sakit kepala.
- Sering merasa kurang percaya diri.
- Sering mengalami rasa cemas.
- Mengalami kesulitan dalam berisitirahat atau susah tidur.
- Sering mengalami rasa takut akan berbagai hal.
Baby Blues Syndrome memang bisa dikatakan gejala normal ibu pasca melahirkan. Namun kondisi tersebut cukup menyiksa bagi ibu.
Oleh karena itu, diperlukan kiat-kiat untuk menghindari atau meminimalisir kondisi akibat baby blues synrome tersebut. Berikut beberapa tips yang bisa ibu lakukan:
- Lakukan persiapan yang matang sebelum melahirkan. Persiapan di sini bisa meliputi persiapan fisik (perlengkapan bayi, dana, dll) maupun persiapan mental. Karena seorang ibu yang sudah matang dan siap dalam menghadapi persalinan, maka mental ibu akan terasah tatkala menghadi persalinan.
- Lengkapi pengetahuan ibu akan perawatan dan kesehatan seputar bayi. Pengetahuan bisa di dapat melalui buku, majalah, forum atau situs-situ bayi. Ibu yang telah siap dalam melakukan perawatan bayi dan telah paham betul bagaimana cara membesarkan bayi dengan benar akan terhindar dari baby blues syndrome
- Support dari keluarga sangat penting terutama dari suami guna menghindarkan ibu terkena baby blues syndrome. Berkeluh kesahlah pada suami, berbagi tugas dan tanggung jawablah dengan suami akan meringankan beban ibu
- Berisitirahatlah selagi kesempatan untuk beristirahat itu ada. Merawat bayi memerlukan perhatian ekstra. Dibutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit yang dapat membuat ibu sangat letih. Oleh karena itu jika ada waktu istirahat manfaatkan dengan baik, atau mintalah pengasuhan sebentar baik oleh suami atau keluarga lainnya untuk memberikan anda waktu untuk beristirahat.
- Berbagi pengalaman dengan ibu-ibu yang lain dipercaya dapat mengurangi beban ibu pasca melahirkan. Anda bisa melakukan hal ini dengan berbagai komunitas ibu yang ada.
Perhatikan pola makan anda. jaga kebutuhan nutrisi dan vitamin bagi ibu. Selain untuk kualitas ASI, nutrisi dan vitamin yang terpenuhi akan membuat ibu makin tampil sehat pula. - Be positf. Buang jauh-jauh perasaan negatif tentang apa pun itu. Hidup akan terasa ringan jika anda selalu berpikiran positif.
- Bersyukur dan jangan lepas tuk berdoa, serahkan segalanya pada Allah, karena Ia sebaik-baik penjaga dan pemberi rizki.Berdoalah agar kehidupan anda keluarga, dan anak anda senantiasa dalam lindungan dan berokahNya.
[Cms]
Sumber : Mengenal dan Mengatasi Baby Blues Syndrome – Bidanku.com http://bidanku.com/mengenal-dan-mengatasi-baby-blues-syndrome#ixzz3RzY0KtgJ