ChanelMuslim.com – Ustazah, suami suka chatting dengan wanita yang bukan mahramnya. Bagaimana cara menyikapi suami supaya bisa menghargai istri dan anak?
oleh: Ustazah Husna Hidayati, M.Hi.
Jawaban: Saudari yang dimuliakan Allah, semua kita pasti berharap memiliki rumah tangga yang sakinah dan penuh berkah. Rasulullah telah mengajarkan suami bagaimana memuliakan istri.
Seperti sabda beliau, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Lelaki yang paling baik di antara kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Hibban).
Seperti yang beliau (rasulullah) contohkan, tidak pernah ada kalimat kasar dan menyakitkan dalam rumah tangga Rasulullah.
Beliau bahkan biasa memijit hidung Aisyah jika dia marah, sambil berkata, “Wahai Aisyah, bacalah doa, ‘Wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad, ampunilah dosa-dosaku, hilangkanlah kekerasan hatiku, dan lindungilah diriku dari fitnah yang menyesatkan’.” (HR Ibnu Sunni).
Baca Juga: Jenis-jenis Zina dalam Islam dan Tips Menghindarinya
Suami Suka Chatting dengan Wanita Lain
Rasulullah memang begitu memuliakan istri. Boleh jadi sebagian suami lebih nyaman keluar rumah bersama rekan, meninggalkan istri di rumah.
Perhatikan sikap Rasulullah, sebagaimana diceritakan Aisyah.
“Ketika hendak melakukan sebuah perjalanan, Nabi biasa membuat undian di antara para istri beliau. Siapa yang namanya keluar undian, dialah yang ikut pergi bersama Rasulullah.” (HR Bukhari dan Muslim).
Alangkah baik kita menjadikan rumah tangga Rasulullah sebagai teladan utama. Inilah potret rumah tangga yang diliputi keberkahan dan bertabur cinta.
Panutan umat ini adalah sosok suami yang pandai mengistimewakan istri. Bagi suami istri yang sudah saling mengikatkan diri, tentunya ada adab yang harus saling ditunaikan di antara mereka.
Imam Al-Ghazali dalam kitabnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 442) menjelaskan tentang adab seorang suami terhadap istri sebagai berikut:
آداب الرجل مع زوجته: حسن العشرة، ولطافة الكلمة، وإظهار المودة، والبسط في الخلوة، والتغافل عن الزلة وإقالة العثرة،
وصيانة عرضها، وقلة مجادلتها، وبذل المؤونة بلا بخل لها، وإكرام أهلها، ودوام الوعد الجميل، وشدة الغيرة عليها
Artinya: Adab suami terhadap Istri, yakni: berinteraksi dengan baik, bertutur kata yang lembut, menunjukkan cinta kasih, bersikap lapang ketika sendiri, tidak terlalu sering mempersoalkan kesalahan, memaafkan jika istri berbuat salah, menjaga harta istri, tidak banyak mendebat, mengeluarkan biaya untuk kebutuhan istri secara tidak bakhil, memuliakan keluarga istri, senantiasa memberi janji yang baik, dan selalu bersemangat terhadap istri.
Setelah menikah, suami dan istri mengikatkan diri. Di dalamnya ada hak dan kewajiban yang harus sama-sama diberikan seimbang agar saling dapat menghargai.
Allah subhanahu wa taala dalam Surah Al-Baqarah ayat 228 berfirman,
وَلَهُنَّ مِثْلُ ٱلَّذِى عَلَيْهِنَّ بِٱلْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَٱللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ
“Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.”
Untuk mencapai keseimbangan dalam rumahtangga yang berimbas rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rahmah, tentunya bukan hanya seorang suami yang bisa menunaikan hak, kewajiban, dan adab yang baik dalam rumah tangganya.
Namun seorang istri mestilah pandai membangun adab yang mulia sehingga menciptakan keharmonisan dalam rumahtangga.
Baca Juga: Suami Menggadaikan Motor Istri Diam-diam, Ini Pembagian Harta Menurut Islam
Agar Istri Dihargai Suami
Beberapa sikap yang harus dibangun seorang istri agar lebih dihargai suami.
1. Menghargai dan memuliakan suami sebagai pemimpin keluarga yang selalu ditaati.
2. Melayani kebutuhan lahir dan bathin suami sehingga menjadi istri yang dibutuhkan, dirindui, dan dicintai.
3. Mengutamakan kebutuhan suami sebagai ibadahnya kepada Allah swt.
4. Terampil mengurus diri dan rumahtangga termasuk anak-anak sehingga suami betah di rumah.
5. Mendukung upaya-upaya suami untuk sukses dalam segala hal yang baik.
6. Memberikan apresiasi kepada suami atas kebaikan-kebaikan yang diberikannya sekecil apapun.
7. Bersikap jujur, amanah, tutur kata yang lembut, bersabar dan bersyukur, selalu setia, tidak emosional, dan selalu menjaga adab yang baik dan akhlak yang mulia.
8. Bisa menjadi ibu yang sholihah, memberi contoh kebaikan bagi anak-anaknya, mendidik anak-anaknya menjadi generasi unggul yang sholih dan sholihah.
Semoga Allah karuniakan kebaikan dan sakinah mawaddah warahmah bagi keluarga Ibu hingga ke syurga-Nya.
Wallaahu a’lam.[ind/Sharia Consulting Center]