SHAUM di bulan Rajab adalah sunnah menurut jumhur ulama berdasarkan perbuatan Rasulullah dalam hadis.
Ustaz Farid Nu’man Hasan, S.S, M.Kom.I. menjelaskan hal ini sebagai berikut.
Dari Utsman bin Hakim Al Anshari, beliau berkata:
ุณูุฃูููุชู ุณูุนููุฏู ุจููู ุฌูุจูููุฑู ุนููู ุตูููู ู ุฑูุฌูุจู ููููุญููู ููููู ูุฆูุฐู ููู ุฑูุฌูุจู ููููุงูู ุณูู ูุนูุชู ุงุจููู ุนูุจููุงุณู ุฑูุถููู ุงูููููู ุนูููููู ูุง ูููููููย ููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุตููู ู ุญูุชููู ููููููู ููุง ููููุทูุฑู ููููููุทูุฑู ุญูุชููู ููููููู ููุง ููุตููู ู
Aku bertanya kepada Saโid bin Jubeir tentang shaum pada bulan Rajab, saat itu kami sedang berada pada bulan Rajab, Beliau menjawab: โAku mendengar Ibnu Abbas Radhiallahu โAnhuma berkata:
Dahulu Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam berpuasa (pada bulan Rajab) sampai-sampai kami mengatakan Beliau tidak pernah meninggalkannya, dan Beliau pernah meninggalkannya sampai kami mengatakan dia tidak pernah berpuasa (Rajab).
(HR. Muslim No. 1157)
Dari hadis ini, menunjukkan bahwa Shaum di bulan Rajab adalah Sunnah (fi’liyah) Rasulullah Shalallahu’Alaihi wa Sallam.
Oleh karenanya, mayoritas para imam membolehkan berpuasa pada bulan Rajab secara umum, selama dia tidak mengkhususkan, mengistimewakan, dan menspesialkannyaย melebihi bulan lainnya.
Imam An Nawawi Rahimahullah menjelaskan:
ุงูุธุงูุฑ ุฃู ู ุฑุงุฏ ุณุนูุฏ ุจู ุฌุจูุฑ ุจูุฐุง ุงูุงุณุชุฏูุงู ุฃูู ูุง ููู ุนูู ููุง ูุฏุจ ููู ูุนููู ุจู ูู ุญูู ุจุงูู ุงูุดููุฑ
Secara lahiriah, maksud dari Saโid bin Jubeir dengan pendalilan ini adalah bahwa tidak ada larangan dan tidak ada pula anjuran secara khusus puasa pada Rajab,ย tetapi hukumnya sama seperti bulan-bulan lainnya. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8/38-39)
Imam An Nawawi Rahimahullah juga mengatakan:
ููููู ู ููุซูุจูุช ููู ุตูููู ุฑูุฌูุจ ูููููู ููููุง ููุฏูุจู ููุนููููููู ุ ููููููููู ุฃูุตููู ุงูุตููููู ู ู ูููุฏููุจู ุฅููููููู ุ ููููู ุณูููู ุฃูุจูู ุฏูุงููุฏู ุฃูููู ุฑูุณููู ุงููููู ุตููููู ุงููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููุฏูุจู ุฅูููู ุงูุตููููู ู ููู ุงููุฃูุดูููุฑ ุงููุญูุฑูู ุ ููุฑูุฌูุจ ุฃูุญูุฏููุง . ููุงููููููู ุฃูุนูููู ู .
โTidak ada yang shahih tentang larangan berpuasa pada bulan Rajab, dan tidak shahih pula mengkhususkan puasa pada bulan tersebut, tetapi pada dasarnya berpuasa memang hal yang disunahkan.
Terdapat dalam Sunan Abu Daud bahwa Rasulullah Shallallahu โAlaihi wa Sallam menganjurkan berpuasa pada asyhurul hurum (bulan-bulan haram), dan Rajab termasuk asyhurul hurum. Wallahu aโlam.
(Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 8/39)
baca juga:ย Makna Shaum
Shaum di Bulan Rajab
Hadis yang dimaksud Imam An Nawawi berbunyi:
ุนููู ู ูุฌููุจูุฉู ุงููุจูุงูููููููุฉู ุนููู ุฃูุจููููุง ุฃููู ุนูู ููููุงย ุฃูููููู ุฃูุชูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ุซูู ูู ุงููุทููููู ููุฃูุชูุงูู ุจูุนูุฏู ุณูููุฉู ููููุฏู ุชูุบููููุฑูุชู ุญูุงูููู ููููููุฆูุชููู ููููุงูู ููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุฃูู ูุง ุชูุนูุฑูููููู ููุงูู ููู ููู ุฃูููุชู ููุงูู ุฃูููุง ุงููุจูุงููููููู ุงูููุฐูู ุฌูุฆูุชููู ุนูุงู ู ุงููุฃูููููู ููุงูู ููู ูุง ุบููููุฑููู ููููุฏู ููููุชู ุญูุณููู ุงููููููุฆูุฉู ููุงูู ู ูุง ุฃูููููุชู ุทูุนูุงู ูุง ุฅููููุง ุจููููููู ู ูููุฐู ููุงุฑูููุชููู ููููุงูู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููู ู ุนูุฐููุจูุชู ููููุณููู ุซูู ูู ููุงูู ุตูู ู ุดูููุฑู ุงูุตููุจูุฑู ููููููู ูุง ู ููู ููููู ุดูููุฑู ููุงูู ุฒูุฏูููู ููุฅูููู ุจูู ูููููุฉู ููุงูู ุตูู ู ููููู ููููู ููุงูู ุฒูุฏูููู ููุงูู ุตูู ู ุซูููุงุซูุฉู ุฃููููุงู ู ููุงูู ุฒูุฏูููู ููุงูู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ุตูู ู ู ููู ุงููุญูุฑูู ู ููุงุชูุฑููู ููููุงูู ุจูุฃูุตูุงุจูุนููู ุงูุซููููุงุซูุฉู ููุถูู ููููุง ุซูู ูู ุฃูุฑูุณูููููุง
Dari Mujibah Al Bahili, dari ayahnya, atau pamannya, bahwasanya dia mendatangi Nabi Shallallahu โAlaihi wa Sallam, lalu dia pergi.
Kemudian mendatangi lagi setelah satu tahun lamanya, dan dia telah mengalami perubahan baik keadaan dan penampilannya.
Dia berkata: โWahai Rasulullah, apakah kau mengenali aku?โ Nabi bertanya: โSiapa kamu?โ Al Bahili menjawab: โSaya Al Bahili yang datang kepadamu setahun lalu.โ
Nabi bertanya:: โApa yang membuatmu berubah, dahulu kamu terlihat baik-baik saja?โ Al Bahili menjawab: โSejak berpisah denganmu, saya tidak makan kecuali hanya malam.โ
Bersabda Rasulullah: โKanapa kamu siksa dirimu?โ, lalu bersabda lagi: โPuasalah pada bulan kesaabaran, dan sehari pada tiap bulannya.โ
Al Bahili berkata: โTambahkan, karena saya masih punya kekuatan.โ
Beliau bersabda: โPuasalah dua hari.โ Beliau berkata: โTambahkan.โ Beliau bersabda: โPuasalah tiga hari.โ
Al Bahili berkata: โTambahkan untukku.โ
Nabi bersabda: โPuasalah pada bulan-bulan haram, dan tinggalkanlah (sebagiannya), Puasalah pada bulan-bulan haram, dan tinggalkanlah (sebagiannya), puasalah pada bulan-bulan haram, dan tinggalkanlah (sebagiannya).
Beliau berkata dengan tiga jari jemarinya, lalu menggenggamnya kemudian dilepaskannya.
(HR. Abu Daud No. 2428, Al Baihaqi dalamย As Sunan Al Kubraย ย No. 8209, jugaย Syuโabul Imanย No. 3738.
Syaikh Sayyid Sabiq mengatakan: sanadnya jayyid (bagus). Lihat Fiqhus Sunnah, 1/453.ย Namun Syaikh Al Albani men-dhaif-kan dalam berbagai kitabnya)
Jumhur ulama – tiga mazhab- menyunnahkannya (mandub), sementara kalangan Hanabilah (Hambaliyah) memakruhkannya.
(Lihat Al Fiqhu ‘alal Madzaahib Al Arba’ah, 1/895)
Banyak ulama yang mengatakan shaum Rajab adalah sunnah, baik dengan istilah mustahab (disukai) dan mandub (dianjurkan), seperti: Imam Asy Syaukani (Naulil Authar, 4/621), Imam Ibnu Hajar Al Haitami (Fatawa Ibni Hajar, 1/4), dan lainnya.
baca juga:ย Bolehkah Niat Puasa Qadha dan Sunnah Sekaligus?
Siapa yang Memakruhkan?
Sebagian ulama memakruhkan, seperti kalangan Hanabilah. Ini juga menjadi pendapat Umar bin Khathab dan putranya, Abdullah bin Umar Radhiyallahu ‘Anhuma.
Dari Abu Muโawiyah, dari Al Aโmasy, dari Barah bin Abdirrahman, dari Kharasyah bin Al Hurr, dia berkata:
ุฑูุฃูููุชูย ุนูู ูุฑูย ููุถูุฑูุจูย ุฃููููููย ุงููููุงุณูย ูููย ุฑูุฌูุจูย ุย ุญูุชูููย ููุถูุนููููุงย ูููย ุงููุฌูููุงููย ูููููููููย :ย ูููููุงย ููุฅููููู ูุงย ููููย ุดูููุฑูย ููุงููย ููุนูุธููู ูููย ุฃูููููย ุงููุฌูุงูููููููุฉู
Aku melihat Umar memukul telapak tangan manusia pada bulan Rajab, hinggap dia mengantarkannya ke mangkuk besar, dan berkata:
โMakanlah, ini adalah bulan yang dimuliakan oleh orang-orang Jahiliyah”.
(HR. Ibnu Abi Syaibah dalam Al Mushannaf No. 9851)
Imam Ibnu Abi Syaibah menceritakan:
ุญูุฏููุซูููุงย ูููููุนูย ุย ุนูููย ุนูุงุตูู ูย ุจูููย ู ูุญูู ููุฏูย ุย ุนูููย ุฃูุจููููย ุย ููุงููย :ย ููุงููย ุงุจูููย ุนูู ูุฑูย ุฅุฐูุงย ุฑูุฃููย ุงููููุงุณูย ุย ููู ูุงย ููุนูุฏููููย ููุฑูุฌูุจูย ุย ููุฑูููย ุฐููููู
Berkata kepada kami Waki;, dari โAshim bin Muhamad, dari ayahnya, dia berkata:
โDahulu Ibnu Umar jika dia melihat manusia -dan betapa banyak yang melakukannyaย pada Rajab- maka dia membencinya.โ (Al Mushannaf No. 9854)
Mana yang lebih kuat? Berkata Syaikh Dr. Abdullah Al Faqihย Hafizhahullah:
ูู
ู ุฎูุงู ูุฐู ุงููููู ูุชุถุญ ููุง ุฌููุงู ุฃู ุงูู
ุณุฃูุฉ ุฎูุงููุฉ ุจูู ุงูุนูู
ุงุกุ ููุง ูุฌูุฒ ุฃู ุชููู ู
ู ู
ุณุงุฆู ุงููุฒุงุน ูุงูุดูุงู ุจูู ุงูู
ุณูู
ููุ ุจู ู
ู ูุงู ุจููู ุงูุฌู
ููุฑ ู
ู ุงูุนูู
ุงุก ูู
ูุซุฑุจ ุนูููุ ูู
ู ูุงู ุจููู ุงูุญูุงุจูุฉ ูู
ูุซุฑุจ ุนููู.ูุฃู
ุง ุตูุงู
ุจุนุถ ุฑุฌุจุ ูู
ุชูู ุนูู ุงุณุชุญุจุงุจู ุนูุฏ ุฃูู ุงูู
ุฐุงูุจ ุงูุฃุฑุจุนุฉ ูู
ุง ุณุจูุ ูููุณ ุจุฏุนุฉ.
ุซู
ุฅู ุงูุฑุงุฌุญ ู
ู ุงูุฎูุงู ุงูู
ุชูุฏู
ู
ุฐูุจ ุงูุฌู
ููุฑ ูุง ู
ุฐูุจ ุงูุญูุงุจูุฉ.
Pada masalah ini, kami katakan bahwa telah jelas perkara ini telah diperselisihkan para ulama, dan tidak boleh masalah ini menjadi sebab pertentangan dan perpecahan di antara kaum muslimin.
Bahkan, siapa saja yang berpendapat seperti jumhur ulama dia tidak boleh dicela, dan siapa saja yang berpendapat seperti Hanabilah dia juga tidak boleh dicela.
Ada pun berpuasa pada sebagian bulan Rajab, maka telah disepakati kesunahannya menurut para pengikut empat madzhab sebagaimana penjelasan lalu, itu bukan bid’ah.
Kemudian, sesungguhnya pendapat yang lebih kuat dari perbedaan pendapat sebelumnya adalah pendapat jumhur (mayoritas), bukan pendapat Hanabilah.
(Fatawa Asy Syabakah Al Islamiyah No. 28322). Demikian. Wallahu a’lam.[ind]