NEGARA diam terhadap kemungkaran, hal ini dituliskan oleh Ustaz Farid Nu’man Hasan yang mengomentari viralnya kasus penayangan tentang sesama jenis di sebuah podcast pesohor.
Beredar meme seorang menteri yang mengatakan: negara tidak berwenang melarang LGBT tampil di podcast seorang youtuber.
Kepekaan pejabat ini tentang amar ma’ruf nahi munkar mungkin telah hilang, padahal dia paham agama.
Ingatlah… Allah Ta’ala telah amanahkan kepadanya power, kekuasaan, dan wewenang, agar haq itu kuat dan menang, batil itu lemah dan lenyap.
Bukan malah membiarkan kebatilan, bahkan mencari muka di hadapannya. Bukankah orang-orang seprti ini yang sering berkata:
“Negara tidak boleh kalah oleh sekelompok orang”?
Lucunya, jika yang berbicara adalah aktivis Islam atau ulama yang kritis, tidak terdengar kalimat: “Negara tidak berwenang melarangnya berbicara”, melainkan akan dicari-cari kesalahannya.
Sungguh telah datang Al Quran, perkataan-Nya yang benar, jujur, dan tidak dusta. Bahwa diam terhadap kemungkaran adalah sebab meratanya musibah.
Allah Ta’ala berfirman:
{ وَٱتَّقُواْ فِتۡنَةٗ لَّا تُصِيبَنَّ ٱلَّذِينَ ظَلَمُواْ مِنكُمۡ خَآصَّةٗۖ وَٱعۡلَمُوٓاْ أَنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ }
Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.
[Surat Al-Anfal: 25]
Baca Juga: LGBT di Indonesia Perkembangan dan Solusinya
Negara Diam Terhadap Kemungkaran
Imam Ibnu Katsir Rahimahullah berkata:
يُحَذِّرُ تَعَالَى عِبَادَهُ الْمُؤْمِنِينَ فِتْنَةً أَيِ اخْتِبَارًا وَمِحْنَةً يَعُمُّ بِهَا الْمُسِيءَ وَغَيْرَهُ لَا يَخُصُّ بِهَا أَهْلَ الْمَعَاصِي وَلَا مَنْ بَاشَرَ الذَّنْبَ بَلْ يَعُمُّهُمَا حَيْثُ لَمْ تُدْفَعُ وَتُرْفَعُ
Allah ﷻ memberikan peringatan kepada orang-orang beriman tentang datangnya FITNAH, yaitu ujian dan bala bencana, yang akan ditimpakan secara merata baik orang yang jahat atau yang lainnya, tidak khusus pada pelaku maksiat saja dan pelaku dosa, tetapi merata, yaitu di saat maksiat itu tidak dicegah dan tidak dihapuskan._
(Tafsir Al Qur’an Al Azhim, 4/32)
Diamnya terhadap kemungkaran adalah syetan bisu.
Abu Ali Ad Daqaq Rahimahullah mengatakan:
ُ مَنْ سَكَتَ عَن ِالْحَقِّ فَهُوَ شَيْطَانٌ أَخْرَسُ
Siapa yang diam saja, tidak menyatakan Al Haq, maka dia adalah syetan bisu. (Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, 2/20)
Sesungguhnya Walihah (istri Nabi Luth) dilaknat Allah Ta’ala bukan karena ikut-ikutan mengidap penyimpangan kaumnya, tapi karena dia memberikan jalan kepada kaum gay untuk menjalankan maksiatnya dan mengkhianati dakwah suaminya.
Pilihan di tangan kita. Memilih jalan Nabi Luth ‘Alaihissalam atau khianat seperti perbuatan istrinya.
Wallahul Muwafiq Ilaa Aqwamith Thariq.[ind]