SAYA ingin bertanya, bagaimana urutan bakti seorang istri setelah suami? Lebih utama bakti ke orang tua kandung atau mertua?
Saya tahu mereka sama-sama orang tua kita tapi jika dalam kondisi terdesak mana yang lebih diutamakan antara orangtua kandung atau mertua?
Ustazah Husna Hidayati, M.H.I. menjelaskan dalam Al-Qur’an surah An-Nisaa’ ayat 36 Allah berfirman:
“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya. Dan, berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang miskin,
tetangga yang dekat dan yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.” (QS. An-Nisaa’: 36).
Dalam suatu hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Rasulullah telah menyampaikan yang menguatkan sekaligus memberikan penjelasan atas ayat Al-Quran di atas, hadis tersebut berbunyi berikut:
Dari Abu Hurairah beliau berkata ”Datang kepada Rasulullah seorang laki-laki kemudian berkata “Wahai Rasulullah, orang yang paling berhak atas perawatanku? Rasulullah bersabda Ibumu”,
lelaki itu berkata “kemudian?” lelaki itu bersabda ‘ibumu”, lelaki itu berkata. kemudian?” Rasulullah berkata Ibumu”, lelaki itu berkata kemudian? Rasulullah berkata Ayahmu”.
Baca Juga: Kisah Istri yang Selalu Dikritik Mertuanya
Mana yang Lebih Utama, Bakti ke Orang tua atau Mertua?
Dari beberapa dalil baik ayat Al-Qur’an maupun hadis, dapat kita fahami bahwa sudah selayaknya kita memberikan perhatian dan sikap khusus kepada kedua orangtua,
terutama ibu dan kerabat yang kita miliki, dengan mengutamakan ibu, kemudian ayah dan kerabat terdekat.
Selain itu, seorang ibu memiliki kedudukan yang mulia seolah-olah surga yang indah dan agung saja tidak lebih tinggi daripada seorang ibu karena surga berada di telapak kaki ibu.
Adapun terkait dengan pertanyaan di atas, maka yang harus didahulukan adalah ibu kandung, sebab ibu kandung adalah memiliki posisi seperti yang telah dijelaskan di atas,
ibu mertua masuk dalam kerabat yang berada pada urutan setelah saudara bukan mahram dari ayah.
Sudah selayaknya bahwa suami istri harus mewujudkan bakti kepada orang tua dan mertua secara bersamaan tanpa membenturkan kepentingan mereka dan siapa yang harus didahulukan.
Dalam kondisi tertentu pilihan untuk mendahulukan adalah pertimbangan kondisi kepentingan siapa yang paling mendesak yang harus disegerakan.
Mungkin dalam kondisi tertentu juga ada beberapa langkah bijak yang bisa dilakukan, seperti membagi tugas bersama pasangan agar baik pihak ibu kandung maupun mertua tidak merasa diabaikan,
keduanya dapat terbantu sehingga terwujud saling menghargai, atau juga bisa dilakukan dengan mendahulukan ibu kandung, setelah selesai dilanjutkan dengan membantu mertua.
Demikian seterusnya, bakti kepada keduanya dapat terealisasikan, sekaligus dapat meminimalkan tindakan yang bersifat memihak yang akan menimbulkan kecemburuan dan merenggangkan hubungan kekeluargaan.
Wallaahu alam.[ind]