• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 1 Juli, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Syariah

Jarang Komunikasi dengan Keluarga Besar, Bolehkah?

Juni 14, 2025
in Syariah, Unggulan
Jarang Komunikasi dengan Keluarga Besar, Bolehkah?

Foto: Pixabay

95
SHARES
731
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

USTAZ, boleh tidak menjaga komunikasi/jarang nimbrung dalam obrolan dengan saudara-saudara dari keluarga besar agar tidak timbul perasaan iri dengki?

Karena kebiasaan saudara selalu membicarakan materi, meski kadang diselingi hal positif di dalamnya? ‘Afwan.

Baca Juga: 4 Kunci Komunikasi dengan Anak

Jarang Komunikasi dengan Keluarga Besar, Bolehkah?

Ustaz Farid Nu’man Hasan Hafizhahullah menjelaskan sebagai berikut.

Boleh, berpisah beberapa waktu untuk menghindari madharat tidak apa-apa, itu bukan memutuskan silaturrahim yang terlarang.

Dahulu Nabi Shallallahu alaihi wa sallam pernah mendiamkan 3 sahabatnya selama 50 hari karena mereka tidak ikut perang Tabuk tanpa alasan. Wallahu a’lam.

Namun demikian, kita tidak bisa terus menghindar dalam pembicaraan dengan keluarga, mungkin ada baiknya kita mengubah keadaan dengan komunikasi tanpa kekerasan.

Bagaimana kita menangani situasi seperti ini dengan Komunikasi Tanpa Kekerasan?

1. Jelaskan apa yang kita lihat senetral mungkin, tanpa penilaian atau evaluasi.

Hindari menilai secara subjektif dan mulailah pembicaraan dengan objektif atau hal-hal yang umum.

2. Komunikasikan perasaan kita

Yaitu dengan berbicara tentang pengalaman batin kita sendiri tanpa menafsirkan tindakan orang.

Ini adalah cara tanpa kekerasan untuk berkomunikasi dengan keluarga yang lebih baik.

3. Mengenali Kebutuhan Fundamental

Yaitu dengan mengenali apa yang menyebabkan perasaan terluka. Di sini, satu orang merasa bahwa kebutuhan dasar untuk dicintai dan dihargai oleh anggota keluarga lain tidak terpenuhi.

4. Merumuskan Permintaan

Yaitu permintaan yang akan membantu menyelesaikan masalah.

Baca Juga: Manajemen Konflik dalam Kolaborasi Pengasuhan

Mengatasi konflik

Cara damai lain untuk mengatasi masalah adalah melalui resolusi konflik. Apa itu Resolusi Konflik?

“Cara bagi dua pihak atau lebih untuk menemukan solusi damai untuk perselisihan di antara mereka. Ketidaksepakatan itu bisa bersifat pribadi, finansial, politis, atau emosional.

Ketika pertikaian muncul, seringkali tindakan terbaik adalah negosiasi untuk menyelesaikan pertikaian. ” – Community Toolbox Box

Ada tujuh langkah konkret untuk menegosiasikan resolusi konflik:

1 – Memahami konflik

2 – Berkomunikasi tanpa defensif

3 – Pikirkan kemungkinan solusinya

4 – Pilih solusi terbaik

5 -Gunakan mediator pihak ketiga

6 – Jelajahi alternatif

7 – Mengatasi situasi stres dan taktik penekan.

Setiap langkah memerlukan sedikit pemikiran dan usaha, tetapi layak dilakukan karena akan menjadi investasi jika konflik berakhir dengan perdamaian.

Solusi yang memuaskan semua pihak

Sebagai orang yang beriman, kita harus memperhatikan dengan seksama hubungan kita dan cara latihan berkomunikasi sehingga kita mematuhi perintah Allah Subhanahu wa taala.

Puaskan diri dengan bahan bacaan yang dikombinasikan dengan upaya tulus untuk menangani ketidaksetujuan kita tanpa permusuhan dapat membantu menyembuhkan hubungan kita dan membawa lebih banyak kedamaian ke dunia.[My/ind]

Sumber: Alfahmu.id, aboutislam

Tags: Bolehkah?jarang berkomunikasiJarang Komunikasi dengan Keluarga Besarkomunikasi dengan keluarga
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Perkembangan Anak Usia 2 sampai 3 Tahun

Next Post

Perkembangan Anak Usia Satu Sampai Dua Tahun

Next Post
Perkembangan Anak

Perkembangan Anak Usia Satu Sampai Dua Tahun

Sejarah Turki Utsmani yang Mulai Ditinggalkan

Kisah Seorang Dermawan yang Membayarkan Belanjaan Buku Mahasiswa Indonesia

Miras Adalah Biang Kejahatan dan Kerusakan

Miras Adalah Biang Kejahatan dan Kerusakan

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga