ChanelMuslim.com – Biarkan adik-adik santri tidak mendengarkan musik. Viral sebuah video tentang anak-anak remaja santri yang menutup telinga saat mereka antri vaksin dan menggema suara musik di ruangan tersebut.
Lalu video ini memunculkan banyak komen miring, ada banyak pula yang mendukungnya. Ustaz Farid Nu’man Hasan menilai, bukan hukum musik yang dipermasalahkan dari peristiwa tersebut, tapi soal sportivitas.
“Kita tidak sedang membahas hukum musik tapi tentang sportivitas. Kenapa anak-anak santri yang memiliki keyakinan bahwa musik itu terlarang atau dapat menganggu hapalan mereka, dituduh yang tidak-tidak?” ujar Ustaz Farid Nu’man, Kamis (16/9).
Kembali muncul istilah untuk menyerang mereka: radikal, tidak pro NKRI, pro Taliban. Ustaz Farid mengatakan hal itu tidak ada hubungannya.
“Apakah kurang puas setelah menuduh bahasa Arab sebagai pintu radikalisme, atau dulunya menuduh ciri-ciri radikal adalah yang hapal Al-Quran dan rajin ke masjid?” lanjut Ustaz Farid.
Biarlah adik-adik santri meyakini dan mengikuti hadits: dari Abu Malik Al Asy’ari, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bersabda:
“Ada manusia di antara umatku akan benar-benar minum khamr, mereka menamakannya dengan bukan namanya, dipukulkan di hadapan mereka alat-alat musik, Allah membenamkan mereka di bumi,
dan menjadikan sebagian mereka sebagai kera dan babi.”
(HR. Al Baihaqi, As Sunan Al Kubra No. 17383 dan 20989, dengan tambahan: mughanniyat (biduanita), Shahih. Ghayatul Maram No. 402)
Baca Juga: Dwiki Dharmawan Bicara Tentang Musik dan Dakwah
Biarkan Adik-Adik Santri Tidak Mendengarkan Musik
Bisa jadi bahkan mengambil dari Imam Asy Syafi’i, yang mengatakan bahwa sekadar mengetuk-ngetuk batang (pohon untuk hiburan) adalah perbuatan zindik.
Al Qadhi Abu Thayyib menceritakan:
وحكي عن الشافعي أنه كان يكره الطقطقة ابلقضيب ويقول وضعته الزَندقة ليشتغلوا به عن القرآن
Diceritakan dari Imam Asy Syafi’i, bahwa Beliau membenci mengetuk-ketuk batang pohon dan
mengatakan itu adalah perbuatan orang zindiq yang dengannya orang menjadi lalai dari Al Quran.
(Imam Al Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin, 2/269)
Terlepas dari perbedaan pendapat ulama tentang hukum musik, maka sangat tidak fair menuduh dan menjelek-jelekkan santri ini.
Kenyataan ini menunjukkan kesekian kalinya, siapa sebenarnya yang anti toleransi. Siapa sebenarnya yang tidak siap berbeda pendapat.
“Sungguh adik-adik ini bukanlah masalah bagi kita, apalagi ancaman bagi negara. Masalah itu adalah ada pada remaja yang mabuk, judi, narkoba, pergaulan bebas, tukang bolos, dan memiliki bakat koruptor. Ingat itu!” tutup Ustaz Farid.
Wa Shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa’ ala Aalihi wa Shahbihi wa Sallam.[ind]