• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Kamis, 15 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Suami Istri

Usia Pernikahan 5 Tahun Pertama

Desember 2, 2024
in Suami Istri, Unggulan
Berdamai dengan Emosi Istri

(foto: pixabay)

94
SHARES
720
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

USIA pernikahan 5 tahun pertama merupakan masa-masa rentan yaitu ketika suami dan istri mulai saling menemukan kekurangan dan kelemahan masing-masing.

Setelah menjalani pernikahan, mulai tahun pertama, biasanya sudah mulai menemukan kekurangan pasangannya. Seperti pemarah, tidak pandai mengurus rumah, baperan, kekanak-kanakan atau dominan.

Ada yang dirasa mengganggu, ada yang dirasa biasa saja. Jika dirasa mengganggu, maka perlu dicari jalan keluarnya, seperti pembahasan berikut ini.

Sebagai wujud komitmen pernikahan, seperti apapun sifat pasangan selayaknya akan diterima. Penerimaan ini akan menjadi pupuk rasa syukur atas nikmat pernikahan, hingga yang terucap adalah “kuterima engkau dengan Hamdalah. Namun bagaimana menerima kekurangan pasangan agar menjadi hamdalah?

Baca Juga: Pernikahan, Bukan Berarti Pendidikan dan Pekerjaan Harus Terhenti

Usia Pernikahan 5 Tahun Pertama

Ada 5 tahapan yang bisa dilakukan agar kekurangan pasangan menjadi Hamdalah.

Seleksi kekurangannya

Pilihlah satu atau dua kekurangan yang paling menjadi perhatian, tidak boleh memborong banyak kekurangan dan menjadikannya masalah, apalagi cari-cari kekurangan.

Hal ini selayaknya tidak terjadi karena pernikahan terlaksana karena kita melihat kelebihan yang ada padanya sebelum memilihnya.

Observasi atau cari tahu penyebabnya

Dimulai dari pertanyaan mengapa pasangan anda bertingkah seperti itu. Cari tahu dengan mendalam dan bersikaplah objektif/netral. Dengan bersikap netral kita akan terhindari dari membandingkan atau bahkan membenarkan.

Introspeksi diri

Setiap sebab selalu ada akibatnya. Coba nilai diri Anda apakah selama ini sudah memenuhi tanggung jawab? Lalu kaitkan dengan kekurangan istri, jika ada kaitannya maka segera perbaiki diri.

Salah satu cara mengaitkan diri kita adalah dengan “menjadi dirinya”, coba kalau kita di posisinya.

Mencari solusi

Setelah mengetahui apa yang menyebabkan kekurangan pasangan kita. Carilah jalan keluar dari masalah ini. Salah satu fungsi pasangan adalah membantu pasangannya.

Solusi tidak selamanya menjadi hal besar, terkadang hanya butuh kesederhanaan dan mudah sekali.

Contohnya istri yang dominan, setelah diselidiki ternyata masalahnya karena ia kurang percaya pada kesetiaan suaminya dan tidak nyaman dengan (insecure) karena pernikahan orangtuanya berisi perselingkuhan.

Jika ini alurnya maka solusinya adalah memberikan perhatian pada istri dan komunikasikan bahwa Anda adalah pasangan yang setia.

Narasi

Hubungan yang baik salah satunya ditandai dengan keterbukaan. Untuk itu, sampaikan dengan baik (assertif) kepada pasangan tentang kekurangannya yang dirasa mengganggu.

Mengatakan hal ini perlu kemampuan “Narasi” yang baik. Hindari menyudutkan, membandingkan dan menuntut terlalu banuak. Lalu ajaklah pasangan Anda untuk sama-sama menjalankan solusinya.

Hanya dengan 5 tahapan ini: Seleksi, Observasi, Solusi, Introspeksi dan Narasi, kekurangan pasangan insyaAllah akan menjadi hamdalah.

Serial konseling pernikahan mengenai Usia Pernikahan 5 Tahun Pertama ini ditulis oleh Ummi Khairiah, M. Psi, Psikolog, Staf Departemen Pendidikan PW Salimah Sumut.

Selamat mengarungi biduk rumah tangga yang penuh dinamika, Sahabat Muslim.[ind]

 

Tags: Usia Pernikahan 5 Tahun Pertama
Previous Post

Perkuliahan SPI Jakarta, Nativisasi: Munculnya Klaim Agama-agama Lokal

Next Post

Aktivitas Keseharian Adalah Ibadah dan Profesionalisme Kerja

Next Post
Aktivitas Keseharian Adalah Ibadah dan Profesionalisme Kerja

Aktivitas Keseharian Adalah Ibadah dan Profesionalisme Kerja

Perimenopause perempuan

Kenali Apa Itu Perimenopause, Penting untuk Perempuan Usia 40 Tahun

7 Tahun Pertama Manusia Akan Mempengaruhi Karakternya di Masa Depan

Mendidik Anak saat Ini, Bukan Nanti

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga