ChanelMuslim.com- Residu itu sisa kotoran dari interaksi. Jika interaksinya di luar, sisa kotorannya kadang masih melekat dan terbawa ke dalam rumah.
Selalu ada residu atau sisa kotoran dari interaksi dengan dunia luar. Karena tidak ada jaminan di luar rumah selalu bersih.
Ada kotoran yang berasal dari sisa interaksi melalui mata. Interaksi antar lisan. Melalui lintas pendengaran. Dan akhirnya interaksi antar hati.
Residu “Merah Jambu”
“Merah jambu” menunjukkan residu hasil interaksi pria wanita di luar rumah. Bisa suami dengan teman kerja, atau istri dengan lingkungan kerja. Dua-duanya punya dampak residu berbahaya untuk keluarga.
Di mana bahayanya? Terjadinya pergeseran fokus hati dari suami ke istri atau sebaliknya. Karena residu itu, fokusnya berpindah ke sosok lain.
Pergeseran ini akan menjadikan suami tidak lagi menganggap penting sosok istri, atau sebaliknya. Interaksi keduanya boleh jadi hanya sebatas formalitas: satu rumah, satu ranjang, tapi beda cantolan hati.
Keadaan ini akan menjadikan interaksi keluarga menjadi hambar. Tidak ada semangat untuk bersama. Saat suami istri akan berpisah ke tempat kerja, momen ini tiba-tiba menjadi hal yang exciting. Sebuah keadaan yang normalnya sebaliknya.
Bagaimana dengan anak-anak? Boleh jadi, hubungan dengan anak-anak menjadi lebih jauh lagi. Dan anak akan menjadi korban berikutnya setelah suami atau istri.
Itu pun jika hubungan gelapnya sebatas pergeseran hati. Sekadar hubungan “merah jambu”. Lebih parah lagi jika hubungannya menjadi merah beneran atau sudah seperti suami istri. Na’udzubillah.
Proses pergeseran ini terjadi biasanya secara bertahap. Step by step, selangkah demi selangkah. Meski begitu, jika langkahnya sudah jauh, baliknya sangat tidak mudah.
Karena itu, sebelum semuanya menjadi terlalu jauh, saling mengingatkan suami istri sangat perlu. Tentu setelah ditemukan indikasi ke arah itu.
Perlu penyadaran dari pihak ketiga bahwa hubungan gelap seperti itu sangat dibenci Allah dan dilarang keras Islam. Karena taruhannya masa depan dua keluarga, jika masing-masing sudah bersuami istri.
Sekali lagi, jika hubungan itu masih sebatas “lirik-lirikan” stop segera. Lupakan dan segera lakukan amputasi imajinasi. Karena imajinasi seperti itu murni datang dari setan. Dan tidak ada yang dilakukan setan kecuali kerusakan dan kehancuran.
Tapi jika hal ini terus berlangsung, cepat atau lambat, akan datang penyesalan besar. Tapi boleh jadi, penyesalan itu sudah sangat terlambat.
Jika ada residu seperti itu terbawa dari tempat kerja, segera bersihkan. Beristigfarlah dan bertaubat. Segera lakukan “normalisasi” hubungan dengan istri atau suami. [Mh]