SIAPA perempuan Quraisy yang paling bahagia? Namanya adalah Khadijah. Cinta Rasulullah kepada Khadijah begitu tulus. Padahal usia mereka terpaut jauh.
Khadijah adalah istri yang begitu setia. Ketika ayat pertama turun dan Rasulullah pulang dalam keadaan menggigil ketakutan, dan diliputi kecemasan, Khadijah memeluknya untuk menenangkan. “Demi Allah. allah tidak akan membuatmu bersedih selamanya sebab sesungguhnya engkau adalah orang yang jujur dalam berbicara, menyambung tali silaturhmi, meringankan kesulitan orang lain, memberi makan orang miskin, menghormati tamu, menegakkan kebenaran, dan menunaikan amanat.”
Baca Juga: Keangkuhan Kafir Quraisy setelah Menang di Perang Uhud
Perempuan Quraisy yang paling Bahagia
Di saat-saat genting, Khadijah ra. Memainkan peran penting untuk meyakinkan dan meneguhkan hati Rasulullah sehingga Rasulullah dapat tetap istiqomah dalam menjalankan risalah Allah yang diberikan kepadanya.
Abu Hurairah meriwayatkan, “Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah dan berkata, “Rasulullah, Khadijah telah datang dengan membawa wadah berisi lauk-pauk, makanan dan minuman.
Apabila ia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Allah dan aku. Berilah kabar gembira kepadanya dengan istana di surga yang terbuat dari emas dan perak. Tidak ada kegaduhan dan kepayahan di dalamnya.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Makhluk bumi dan langit telah menjadi saksi akan perjuangan dan keteguhan Khadijah dalam mendukung dakwah suaminya.
Khadijah adalah cinta pertama Rasulullah dan beliau tidak pernah berpaling darinya selama Khadijah masih hidup.
Aisyah ra. Berkata, “Aku tidak cemburu terhadap istri-istri nabi melebihi kecemburuanku terhadap Khadijah. Aku tidak pernah bertemu dengannya.
Akan tetapi Nabi banyak menyebut-nyebut dan memuji dirinya. Terkadang beliau menyembelih seekor kambing, kemudian mencincangnya, lalu mengirimkannya kepada sahabat-sahabat Khadijah.
Aku katakana kepada Nabi bahwa seakan-akan tidak ada perempuan lain di dunia ini selain Khadijah. Maka nabi pun menjawab, “Khadijah adalah perempuan mulia dan bertakwa. Hanya dengan Khadijah aku mendapat keturunan.” (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi)
Segala cobaan telah Khadijah tempuh karena membela agama Allah dan membela suaminya. Kepada Ummu Kulsum, putrinya, Khadijah pernah berkata, “ Aku adalah perempuan Quraisy satu-satunya yang hidup penuh dengan kebahagiaan.
Tidak ada satu perempuan Quraisy pun yang mendapat kemuliaan seperti aku. Hidup sebagai istri seorang Nabi, menentramkan hidup duniawi dan ukhrowiku, aku adalha orang yang pertama kali beriman dan akula Ummul Mukminin pertama.” [Maya Agustiana/Cms]