ChanelMuslim.com – Empat mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) gagas pengembangan kemasan makanan yang lebih aman dan ramah lingkungan.
Saat ini, styrofoam masih menjadi pembungkus makanan yang cukup banyak digunakan di Indonesia. Namun, pembungkus tersebut tidak ramah lingkungan karena mengandung zat berbahaya yang tidak baik bagi tubuh.
Baca Juga: Kerja sama UGM dan Kedubes Hungaria Dukung Pelatihan Kejuruan Mahasiswa Politeknik
Mahasiswa UGM Gagas Kemasan dari Rumput Laut
Dilansir laman ugm.ac.id, sebuah artikel berita yang ditulis oleh Ika, dalam styrofoam terdapat senyawa benzena dan styrene yang memiliki efek samping bagi kesehatan.
WHO menyatakan jika benzna dapat memicu munculnya sel kanker, sedangkan styrene dapat mengakibatkan berbagai persoalan kesehatan seperti sakit kepala, gangguan saraf, leukimia dan lainnya.
Kondisi inilah yang menjadi latar belakang mengapa para mahasiswa UGM tersebut menggagas pengembangan pembungkus makanan yang ramah lingkungan.
Akhirnya, mereka memilih menggunakan rumput laut. Gagasan pengembangan bioplastik dari rumput laut ini lahir dari pemikiran Ilham bersama dengan teman satu fakultasnya di Fakultas Teknologi Pertanian yakni I Nyoman Anggie Pratishta dan Arif Ramadhan serta Dimas Wahyu Prasetyo dari Fakultas Biologi di bawah bimbingan Andika Wicaksono Putro, S.T.P., M.Sc.
Konsep tersebut berhasil lolos mendapatkan pendanaan dari Kemdikbudristek melalui Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Futuristik (PKM-GFK) 2021.
Ilham menjelaskan pemilihan rumput laut sebagai bahan kemasan karena di dalamnya mengandung senyawa karagenan.
Senyawa ini merupakan salah satu fikokoloid yang menunjukkan kemampuan pembentukan film yang sangat baik.
Baca Juga: Maimunah Safitri, Siswi Asal Langkat yang Masuk UGM Tanpa Tes
Cara Pembuatan
Dalam pembuatan bioplastik rumput laut ini menggunakan karagenan sebagai bahan utama. Lalu, diberikan penambahan bahan pendukung yaitu gliserol, air dan beeswax.
Berikutnya, karagenan dicampur dengan air dan gliserol untuk dipanasakan lalu diberikan tambahan beswax.
Setelah larut lalu disaring yang selanjutnya dicetak sebagai kemasan makanan.
Terakhir, dilakukan proses pengeringan sebelum siap digunakan.
Saat ini, mereka terus melakukan pengembangan dan evaluasi guna mendapatkan formula terbaik agar diperoleh kemasan yang lebih layak pakai
Diharapkan, kedepannnya, gagasan tersebut dapat diimplementasikan dan berkontribusi dalam mengatasi permasalahan kesehatan dan lingkungan akibat penggunaan styrofoam.
Seperti diketahui, Indonesia memiliki potensi rumput laut yang sangat melimpah, sehingga bisa dimanfaatkan dengan baik.
“Keberadaan rumput laut di Indonesia cukup melimpah dan berpotensi digunakan sebagai bahan kemasan di masa depan yang aman dan ramah lingkungan,” papar ketua tim pengembang, Ilham Firdhausi.
Sahabat Muslim, semoga pengembangan yang dilakukan empat mahasiswa UGM ini bisa menjadi inspirasi bagi kita agar terus melakukan inovasi untuk membuat kondisi lingkungan lebih baik lagi. [Cms]