ChanelMuslim.com – The Secret for Muslim ini ditulis oleh Herry Nurdi dan disunting oleh Taufan E. Prast. Buku setebal 280 halaman ini diterbitkan oleh Penerbit Lingkar Pena dan dicetak pertama kali pada Juli 2008.
Saat ini, sebagian besar umat Islam tidak lagi memaknai dirinya sebagai muslim. Kekayaan, ketenaran, syahwat, dan kekuasaan menjadi berhala.
Keteguhan jati diri islam semakin surut tergantikan banjir pemikiran dan budaya asing tanpa penyaring. Generasi muda pun seperti tak memiliki pondasi keimanan sehingga kehilangan pijakan.
Dunia menjadi raja dalam pikiran dan hati manusia.
“Sekarang masalahnya adalah, sering manusia lupa bahwa sesungguhnya hidup ini adalah untuk mati. …. Manusia tak ada bedanya dengan laron-laron di musim hujan yang keluar dari tanah dan mengejar cahaya. Kian dekat dunia digapai, kian besar bahaya dituai,” (h. 13)
Herry Nurdi menyentil kondisi umat tersebut melalui kumpulan tulisannya pada buku The Secret of Muslim. Isi buku terbagi menjadi lima bab yang kesemuanya berisikan renungan tentang pandangan manusia, atas dirinya, kekuasaan, kesadaran, manusia lain, dan akhir dari kehidupan.
Baca Juga: Mayesa Premium Berikan Tema Secret Garden Khusus Muslimah
The Secret for Muslim
Banyak bagian yang saya tandai dalam buku ini seperti tulisan ataupun kutipan pengingat yang mencerahkan. Poin yang memungkinkan buku untuk dibaca berulang kali di saat sedang lemah iman.
Meski sebagian besar tulisan memiliki tema yang sudah sering dibahas, gaya tutur penulis yang hemat kata dan tepat sasaran, lebih mudah saya serap.
Salah satu yang berkesan adalah tulisan berjudul Bangsawan Ilmu, yang mempertanyakan, “Apakah kita hanya akan berpuas hati/kagum memiliki teman yang berilmu, atau menjadikan diri kita berilmu?”
“Tujuan ilmu, sama sekali bukan hanya tentang kenikmatan intelektual. Tujuan ilmu, bukan pula mencari puncak pencapaian. Tapi, untuk memperbaiki kualitas hidup, amal dan menjernihkan pandangan, serta arah kehidupan.” (h. 33)
The Secret of Muslim menyalurkan semangat untuk menjadi muslim sejati, tanpa takut dipandang beda, tanpa takut dikucilkan.
“Jangan pernah berkecil hati pada sebutan-sebutan yang menghinakan … Di mana pun kita berada, Muslim selalu punya konsep yang sama. Satu dalam kebenaran, satu dalam kebaikan, satu dalam keikhlasan.” (h. 52)
Secara garis besar, tulisan-tulisan The Secret of Muslim ini mengajak pembaca merenungi bagaimana cara berpikir, menata, dan mengendalikannya, serta memperlihatkan besarnya peran ilmu untuk mengenali apa yang terjadi di sekitar kita.
Dan akhirnya, mempersembahkan kesemuanya itu untuk tujuan yang berdasar atas cinta kepada Allah Subhanahu wa taala dan Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.
“Maka ya Allah, jadikan cinta kami kepada-Mu sebagai satu-satunya cinta yang mengantar kami menutup mata. Maka ya Allah, jadikan rindu kami kepada Rasul-Mu menjadi satu-satunya rindu yang menggelora dalam jiwa sampai diputuskan nyawa. Maka ya Allah, dengan penuh harap dan cinta, kabulkan lah… ” (h. 231).
Resensi buku The Secret for Muslim ini dipersembahkan untuk kami yang haus ilmu. Semoga bermanfaat.[ind/yyn]