CERITA film Wedding Agreement adalah tentang perjanjian atau kesepakatan pernikahan yang dibuat secara sepihak oleh seorang pria bernama Bian.
Ia membuat perjanjian pernikahan yang harus disepakati oleh istrinya, Tari. Sebenarnya, mereka berdua menikah bukan atas dasar suka sama suka, tetapi karena dijodohkan oleh orang tua mereka.
Baca Juga: 3 Tanda Laki-Laki Belum Siap Menikah yang Perlu Dihindari
Tentang Cerita Film Wedding Agreement, Perjodohan yang Memilukan
Bian terpaksa menikahi Tari karena untuk memenuhi permintaan mamanya yang sedang sakit-sakitan. Sementara itu, Bian sudah memiliki tunangan bernama Sarah.
Akhirnya, karena masih mencintai Sarah, Bian membuat perjanjian pernikahan itu dengan Tari. Perjanjian itu dimaksudkan agar Tari dan Bian hanya menjalani kehidupan rumah tangga yang pura-pura.
Mereka hanya menjadi suami-istri ketika di hadapan keluarga masing-masing agar keluarga berpikir mereka berdua menjalani kehidupan pernikahan dengan bahagia.
Namun, sebenarnya, Bian sudah berniat menceraikan Tari melalui surat perjanjian tersebut. Akan tetapi, Tari tidak sama seperti Bian.
Walau dijodohkan, wanita itu tidak berpikir sedikit pun untuk bercerai. Setelah ijab kabul dilakukan, Tari menyadari bahwa kehidupannya sebagai seorang istri dimulai.
Ia sudah siap untuk melakukan kewajibannya sebagai istri. Namun, Bian tidak ingin kehidupan seperti itu. Mereka hanya tinggal di satu rumah yang sama, tetapi dengan kamar yang terpisah.
Dari sinilah kehidupan menyesakkan Tari dimulai. Bian masih sering bertemu dengan Sarah dan Tari tidak dianggap sebagai istri.
Baca Juga: Kisah Kehancuran Abrahah dan Perjodohan Abdullah
Pendapat tentang Film ini
Film Wedding Agreement merupakan film yang diproduksi oleh Starvision dan ceritanya diadaptasi dari novel karya Mia Chuz berjudul sama. Film tersebut telah ditayangkan di bioskop pada 2019 dan berhasil meraih 700.000 lebih penonton.
Film yang disutradarai oleh Archie Hekagery dan dibintangi oleh Refal Hady serta Indah Permatasari ini sukses memberikan detail-detail islami yang sesuai dengan syariat.
Seperti karakter Tari yang digambarkan selalu berhijab ketika keluar rumah dan hanya melepas jilbabnya ketika bersama Bian.
Selain itu, salaman yang tidak bersentuhan dengan yang bukan mahram ketika Tari menyalami tamu pria di pernikahannya.
Akan tetapi, sayangnya masih ada sedikit hal yang memang tidak pantas untuk dilihat.
Secara garis besar, film tersebut menarik untuk ditonton sampai habis. Sepanjang film, kita bisa merasakan kesabaran Tari sebagai istri dan bagaimana gigihnya Tari untuk meluluhkan hati Bian.
Namun, masih ada beberapa hal yang perlu dijelaskan lagi dalam cerita, seperti mengapa Tari menerima perjodohan itu, mengapa hubungan Bian dan Sarah tidak diketahui keluarga, padahal sudah banyak saksi mata yang mengetahui, dan sebagainya.
Kelebihan dari film ini adalah memberi banyak pelajaran, khususnya tentang pernikahan kepada kita tanpa merasa digurui.
Selain itu, melalui dialog-dialog, ada detail-detail yang tanpa sadar memberikan kita pengetahuan baru terkait bisnis.
Dari film ini, kita bisa membayangkan seperti apa rasanya dijodohkan itu, apa yang terjadi ketika seseorang menikah, tapi masih belum bisa move on dari masa lalunya, tentang kesepakatan pernikahan, dan banyak lagi.
Saat ini, film tersebut masih bisa disaksikan di aplikasi-aplikasi streaming film. Wedding Agreement kembali ramai diperbincangkan karena saat ini sedang tayang versi seriesnya. [Cms]