“Nabi Ibrahim memilih kata-kata yang lembut nan halus,
Untuk mengajak ayahnya ke jalan yang lurus,
menyembah Allah yang Maha Esa,
Karena patung itu tidak punya kuasa.” Nabi Ibrahim dan Ayahnya~h. 11
Salah satu bait cerita berima tentang kisah Nabi Ibrahim, meneladankan birrul walidain kepada sang Ayah, yang berprofesi sebagai pembuat berhala patung. Sebaik-baiknya teladan, sudah pasti sosok Rasulullah Saw, disusul para sahabat dan ulama terdahulu. Dan, pesan birrul walidain menjadi pelajaran adab yang utama bagi seorang anak.
Kisah Menyisir Rambut Ibu -h.38, ‘dia membantu menyisirkan rambut sang ibu sebagai ibadah’, sukses membuat hati meleleh dengan kelembutan yang tersirat di dalamnya. Masih ada 38 kisah yang bisa dijadikan sarana orangtua memperkenalkan birrul walidain.
[gambar1]
[gambar2]
[gambar3]
[gambar4]
Cara bercerita yang berima juga menjadikan kumpulan cerita ini istimewa. Memperlakukan orangtua dengan kelembutan dan bakti luar biasa, akan menjadi amalan yang sangat bernilai bagi seorang anak. Dan, menanamkan birrul walidain sejak dini akan menjadi salah satu bekal terbaik kehidupan bagi seorang anak.
Judul: Birrul Walidain
Resensi: https://timbunanresensi.wordpress.com/2019/05/01/birrul-walidain/
Penulis: Wahyu Annisha
Penyunting: Aminah Mustari
Penerbit: Gema Insani Press
Cetak: Cet VI, Februari 2018
Tebal: 80 hlm
Bintang: 3/5