ChanelMuslim.com – Buku Agar Hati Selembut Salju adalah buku karya ulama ternama asal negeri Syam Palestina, Syaikhul Islam Ibnu Qudamah. Seorang ahli fiqh, ahli ilmu faraidh (ilmu waris), dan ilmu-ilmu Al-Qur’an lainnya. Di sisi lain ia memiliki kepribadian yang zuhud dan wara yang diakui sendiri oleh para muridnya.
Buku dengan judul asli ar-Riqqah ini berisi mengenai kisah-kisah orang shaleh mulai dari para Nabi, para Shahabat, dan para Tabi’in.
Baca Juga: Memandang dengan Mata Hati
Agar Hati Selembut Salju
Cerita-cerita yang ditulis adalah kisah yang menggugah fikiran dan melunakkan hati yang keras. Dengan menceritakan kisah orang-orang shalih ini mampu secara efektif merealisasikan tujuan dari buku ini.
Kebutuhan manusia saat berhadapan dengan krisis kepedulian dan tebalnya egoisme adalah kebutuhan akan teladan. Tidak ada yang lebih layak dijadikan teladan kecuali orang-orang yang telah Allah turunkan rahmat kepada mereka atas segala dinamika hidup yang telah dilalui.
Buku ini membincangkan ujian-ujian apa yang dihadapi nabi Adam dan Nabi Ayub dan bagaimana mereka menghadapi ujian tersebut.
Ada pula kisah dakwah Nabi Muhammad Saw dan ancaman-ancaman yang dilontarkan kepada umat Islam. Begitupun dengan pembelaan Abu Thalin, paman Nabi, yang sangat gigih untuk melindungi keponakannya meskipun pada akhirnya ia tidak berkenan masuk Islam.
Selanjutanya ada kisah para empat khulafaa’ ar-Rasyidin. Perjuang mereka membela Rasul dan Islam disampaikan dengan bercerita dan mencantumkan riwayat. Meskitpun banyak yang berasal dari hadits dhoif, namun para ulama sepakat tetap menggunakannya jika hal tersebut berkaitan dengan hikmah. Tentunya dengan syarat dan ketentuan yang ketat.
Diakhir buku, juga ditambahkan kejadian-kejadian hari kiamat. Sangat cocok untuk menyadarkan akan dunia yang bukan apa-apa dibandingkan kehidupan akhirat.
Meneladani kisah-kisah diatas, bukan sekedar untuk romantisasi sejarah. Namun, untuk implementasi kehidupan nyata saat ini.
Buku ini memiliki 300 halaman lebih kurang. Meskipun begitu tiap halamannya tidak padat dengan tulisan sehingga pembaca tidak akan merasa lelah membuka lembaran demi lembaran. Selamat meneladani kisah orang shalih dan selamat membaca. [Ln]