• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Rabu, 12 November, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Quran Hadis

Zikir Bagian Terpenting dari Syukur

Juni 29, 2025
in Quran Hadis, Unggulan
Cara Agar Malaikat Mendoakanmu

(foto: pixabay)

106
SHARES
817
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

ChanelMuslim.com – Zikir adalah bagian terpenting dari syukur. Dengan berzikir dan bersyukur, berarti Sahabat Muslim terus melestarikan tauhid dalam diri.

Ustaz Ari Wahyudi menjelaskan mengenai kaitan tauhid dengan zikir dan syukur.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Perumpamaan orang yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya adalah seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang sudah mati.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Syaikhul Islam mengatakan, “Dzikir bagi hati laksana air bagi ikan. Lantas apakah yang akan terjadi pada seekor ikan apabila dia dipisahkan dari air?” (Lihat Al Wabil Ash Shayyib oleh Ibnul Qayyim)

Baca Juga: Hukum Berzikir dalam Hati

Zikir Bagian Terpenting dari Syukur

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mengatakan dalam mukadimah Al Qawa’id Al Arba’,

“Aku memohon kepada Allah yang Maha mulia Rabb pemilik arsy yang agung, semoga Dia senantiasa menolongmu dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Semoga Dia menjadikanmu senantiasa diberkahi di manapun engkau berada dan menjadikanmu bersyukur apabila diberi karunia, bersabar apabila mendapat coba, dan memohon ampun apabila terjatuh dalam dosa, karena sesungguhnya ketiga hal itulah lambang kebahagiaan.”

Syaikh Shalih Alusy Syaikh mengatakan, ”Syukur memiliki kaitan erat dengan tauhid. Tatkala sang imam (Syaikh Muhammad bin abdul Wahhab) rahimahullah menyebutkan do’a untuk kita supaya bersyukur atas karunia, bersabar atas musibah dan istighfar ketika berbuat dosa, seolah-olah beliau sedang mengarahkan pandangan matanya kepada kondisi yang dialami kaum yang bertauhid.

Beliau berbicara dengan mereka tentang suatu kewajiban yang harus senantiasa mereka tunaikan. Sebab seorang yang telah bertauhid mendapatkan karunia yang sangat besar, tidak ada lagi nikmat lain yang menandinginya.

Nikmat itu adalah keberadaannya di atas ajaran Islam yang lurus. Nikmat itulah yang membuatnya bisa tegak di atas prinsip tauhid yang murni.

Tauhid itulah yang menjadi sebab Allah menjanjikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat bagi orang-orang yang merealisasikannya.” (Syarh Qawa’id Arba’)

Syaikh Shalih melengkapi keterangannya, “Apabila berdosa, maka dia pun beristighfar”.

Dalam diri seorang muwahhid juga terdapat unsur ketidaktaatan. Dia tidaklah terlepas dari perbuatan dosa, yang kecil maupun yang besar.

Sedangkan salah satu Asma’ Allah adalah Al Ghafuur (Maha Pengampun) maka pengaruh hukum dari Asma itu pasti terwujud pada alam serta kerajaan-Nya.

Karena itulah Allah mencintai hamba-Nya yang bertauhid lagi ikhlash untuk senantiasa meminta ampunan. Seorang muwahhid pasti mengalami hal itu.”

“Apabila seorang hamba meninggalkan keagungan istighfar ini, niscaya dia akan tertimpa kesombongan. Padahal kesombongan akan menghapuskan banyak pahala amal perbuatan.

Karena latar belakang itulah beliau (Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah) mengatakan di sini,”Apabila berdosa maka dia pun beristighfar.

Karena sesungguhnya ketiga hal itu adalah simbol kebahagiaan sejati”. Maka ini artinya hal itu pasti terjadi terhadap setiap muwahhid.

Hal itu mencakup bersyukur ketika mendapat karunia, bersabar ketika tertimpa coba dan beristighfar ketika berbuat dosa dan maksiat.

Semakin besar pengenalan seorang hamba terhadap Tuhannya niscaya ketiga hal inipun akan semakin kuat tertancap di dalam jiwanya.

Dan semakin besar ruang tauhid dalam hati seorang hamba niscaya ketiga hal ini pun turut membesar.

Dengan sikap demikian niscaya akan melahirkan seorang hamba yang tidak lagi memandang selain keridhaan Allah jalla wa ‘ala dalam melaksanakan amal maupun aktivitas hidupnya, dia tidak mau mempersembahkan sedikitpun amalnya untuk selain-Nya.

Apabila dia telah lalai dari hal itu maka istighfar yang diucapkannya bukanlah istighfar yang sebenarnya.” (Syarh Qawa’id Arba’)

Baca Juga: Lalai dari Dzikir Mudah Didekati Setan (Bagian 2-selesai)

Keutamaan Berzikir dan Bersyukur

Allah ta’ala berfirman,

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

“Ingatlah kepada-Ku, Aku juga akan ingat kepada kalian. Dan bersyukurlah kepada-Ku, janganlah kalian kufur.” (Qs. Al Baqarah [2]: 152)

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah menjelaskan,

“Dzikir kepada Allah ta’ala yang paling utama adalah dengan menyesuaikan isi hati dengan dzikir yang diucapkan oleh lisan. Itulah dzikir yang dapat membuahkan pengenalan kepada Allah, rasa cinta kepada-Nya, dan pahala yang melimpah dari-Nya. Dzikir adalah bagian terpenting dari syukur.

Oleh sebab itu Allah memerintahkannya secara khusus, kemudian sesudahnya Allah memerintahkan untuk bersyukur secara umum. Allah berfirman yang artinya, “Maka bersyukurlah kepada-Ku.”

Yaitu bersyukurlah kalian atas nikmat-nikmat ini yang telah Aku karuniakan kepada kalian dan atas berbagai macam bencana yang telah Aku singkirkan sehingga tidak menimpa kalian….”

“Disebutkannya perintah untuk bersyukur setelah penyebutan berbagai macam nikmat diniyah yang berupa ilmu, penyucian akhlak, dan taufik untuk beramal,

maka itu menjelaskan bahwa sesungguhnya nikmat diniyah adalah nikmat yang paling agung. Bahkan, itulah nikmat yang sesungguhnya. Apabila nikmat yang lain lenyap, nikmat tersebut masih tetap ada.

Sudah selayaknya setiap orang yang telah mendapatkan taufik (dari Allah) untuk berilmu atau beramal untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat itu.

Hal itu supaya Allah menambahkan karunia-Nya kepada mereka. Dan juga, supaya lenyap perasaan ujub (kagum diri) dari diri mereka. Dengan demikian, mereka akan terus disibukkan dengan bersyukur.”

“Karena lawan dari syukur adalah ingkar/kufur, Allah pun melarang melakukannya. Allah berfirman (yang artinya), “Dan janganlah kalian kufur”.

Yang dimaksud dengan kata ‘kufur’ di sini adalah yang menjadi lawan dari kata syukur. Maka, itu berarti kufur di sini bermakna tindakan mengingkari nikmat dan menentangnya, tidak menggunakannya dengan baik.

Dan bisa jadi maknanya lebih luas daripada itu, sehingga ia mencakup banyak bentuk pengingkaran.

Pengingkaran yang paling besar adalah kekafiran kepada Allah, kemudian diikuti oleh berbagai macam perbuatan kemaksiatan yang beraneka ragam jenisnya dari yang berupa kemusyrikan sampai yang ada di bawah-bawahnya.” (Tafsir Karimir Rahman, hlm. 74)

Adh Dhahak bin Qais mengatakan, “Ingatlah kepada Allah di saat senang, niscaya Dia akan mengingat kalian di saat sulit.” (Jami’ul ‘Ulum, hlm. 248) Ada lelaki berkata kepada Abud Darda’, “Berilah saya wasiat.”

Beliau menjawab, “Ingatlah Allah di waktu senang, niscaya Allah ‘azza wa jalla akan mengingatmu di waktu susah.” (Jami’ul ‘Ulum, hlm. 248).

Sahabat Muslim, semoga artikel ini menambah wawasan kita mengenai zikir sebagai bagian terpenting dari wujud syukur kita kepada Allah Subhanahu wa taala.[ind]

 

Tags: zikir dan syukur
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Salimah Tulungagung Kenalkan Taqwa Finance untuk Perencanaan Keuangan Keluarga

Next Post

Debat Baik Debat Buruk

Next Post
Debat Baik Debat Buruk

Debat Baik Debat Buruk

Nasihat tentang Waktu

Nasihat tentang Waktu

402 Jiwa Terdampak Banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

402 Jiwa Terdampak Banjir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara

  • Bun, Yuk Kenali Gangguan Pencernaan pada 1.000 Hari Pertama Bayi

    124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7604 shares
    Share 3042 Tweet 1901
  • Penampilan Irish Bella dalam Pesta Ulang Tahun Anak Sambungnya

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Fenomena Godoksa di Korea Selatan

    99 shares
    Share 40 Tweet 25
  • Ekspor Udang Indonesia ke Amerika Serikat Naik Mencapai 16.3 Persen

    68 shares
    Share 27 Tweet 17
  • Penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang Hukum Shalat Sendiri di Rumah bagi Laki-Laki

    1804 shares
    Share 722 Tweet 451
  • Kualitas Udara Memburuk, New Delhi India Menutup Semua Sekolah Darah

    80 shares
    Share 32 Tweet 20
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3189 shares
    Share 1276 Tweet 797
  • Hukum Bacaan Mad Iwad dan Mad Arid Lissukun Beserta Contohnya

    1118 shares
    Share 447 Tweet 280
  • Tafsir Dua Ayat Terakhir Surat Yasin

    854 shares
    Share 342 Tweet 214
  • Ternyata Saus Mayonaise dan Mustard Berbeda Jauh, Baca Selengkapnya

    405 shares
    Share 162 Tweet 101
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga