IBADAH puasa memiliki tujuan untuk meneguhkan pengabdian seorang hamba kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Di dalamnya Allah menetapkan larangan-larangan untuk melakukan amalan tertentu yang pada asalnya diperbolehkan seperti, larangan untuk makan dan minum, serta larangan untuk berhubungan suami istri.
Adanya larangan untuk melakukan sesuatu yang mubah inilah yang menjadikan Ramadan bertujuan untuk meneguhkan pengabdian kepada Allah, karena seorang hamba rela menahan semua perbuatan yang dibolehkan itu demi ketaatannya kepada Allah. Sebagaimana yang disebutkan dalam hadis qudsi berikut ini:
عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (Diriwayatkan oleh Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946)
Baca Juga: 6 Golongan yang Diberi Keringanan untuk Tidak Berpuasa, Beserta Dalilnya
Tujuan Ibadah Puasa: Meneguhkan Pengabdian kepada Allah
Selain itu menurut Ibnu Hajar, pengetahuan tentang derajat dan kadar pahala dari ibadah puasa hanya Allah yang mengetahuinya. Sedangkan amalan lain telah terlihat kadar pahalanya yaitu antara 10 sampai 700 kali lipat, atau sampai sekehendak Allah.
Namun untuk puasa Allah sendiri yang memberikan pahala tanpa batas. Artinya, kadar pahala puasa sangat bergantung pada kedermawanan Allah yang tidak terhitung jumlahnya.
Puasa menguatkan keinginan kita untuk taat kepada Allah. Maka saat seorang hamba berpuasa ia mampu menahan dirinya untuk melakukan amalan yang pada asalnya mubah, apalagi perbuatan yang diharamkan. Tentu seharusnya ia lebih mudah untuk menghindarinya.
Jika ia mampu menahan lapar dan haus, maka seharusnya ia juga mampu untuk menjauhi dusta. Jika ia mampu menahan untuk tidak melakukan hubungan badan suami istri, maka seharusnya ia juga mampu untuk menjaga pandangan dari laki-laki atau perempuan yang tidak halal baginya.
Demikianlah tujuan syariat dari ibadah puasa untuk meneguhkan pengabdian seorang hamba kepada Rabbnya.
[Ln]