ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 9 menjelaskan apa yang akan terjadi oleh orang-orang kafir, yaitu akan ada tabir atau penghalang di hadapan mereka, sehingga tertutup penglihatan mereka.
Sementara itu, ayat 10 menjelaskan terkait orang Kafir yang telah ditutup hatinya, sehingga membuat mereka tidak akan pernah beriman walaupun diberi peringatan.
Baca Juga:Surat Yasin Ayat 8, Keadaan Orang-orang yang Menentang Dakwah Rasulullah
Isi Surat Yasin Ayat 9
وجَعَلْنَا مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ
“Dan Kami jadikan di hadapannya ada tabir/penghalang, dan di belakang mereka juga ada tabir, maka Kami tutup mereka sehingga mereka tidak bisa melihat.”
Dilansir dari channel telegram TAFSIR AL-QUR’AN yang mengutip Buku “TAFSIR SURAT YAASIN”, Ustaz Abu Utsman Kharisman, dalam membaca ayat ini, ada 2 qiro’ah yang sama-sama boleh, yaitu, dibaca saddan dan suddan.
Fathah pada huruf sin. Inilah yang masyhur, bacaan Hafsh, Hamzah, dan al-Kisaa-i atau dibaca suddan, dhommah pada huruf sin, sebagaimana dibaca oleh Ahli Qiraah dari Madinah, Bashrah, dan sebagian Kufah.
Dari sisi perbedaan arti, suddan itu artinya penghalang buatan Allah, sedangkan saddan artinya penghalang yang dibuat manusia. (Lihat Tafsir atThobariy dan al-Baghowy).
Di hadapan orang-orang kafir itu seakan-akan ada penghalang dan di depannya juga ada penghalang.
Allah tutup penglihatan mereka dan karena adanya penghalang di depan dan di belakang mereka, maka mereka tetap kokoh di tempatnya.
Mereka tidak ke depan dan tidak ke belakang, menunjukkan mereka tidak goyah berpegang prinsip dalam kekafiran.
Baca Juga: Surat Yasin Ayat 7, Berlakunya Ketetapan Azab bagi Kafir Quraisy
Mereka Tetap Tidak Beriman
وسَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
“Sama saja bagi mereka, apakah engkau beri peringatan kepada mereka atau tidak, mereka tidak beriman.” (Q.S. Yasin: 10)
Allah menjelaskan keadaan orang-orang yang telah Allah tetapkan berada dalam kekafiran dan Allah tutup hatinya.
Mereka tidak akan pernah beriman meski Nabi memberikan peringatan seperti apapun kepada mereka.
Hal ini adalah hiburan untuk Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam agar jangan terlampau bersedih apabila mereka tetap tidak beriman setelah berulang kali disampaikan peringatan.
Nabi Muhammad selalu merasa sangat bersedih apabila setelah didakwahi manusia tetap tidak mau menerima atau tidak mendapatkan hidayah.
وَمَا أَكْثَرُ النَّاسِ وَلَوْ حَرَصْتَ بِمُؤْمِنِينَ
“Dan kebanyakan manusia (tidak beriman) meski engkau sangat bersemangat agar mereka beriman
” (Q.S Yusuf: 103)
أَفَمَنْ حَقَّ عَلَيْهِ كَلِمَةُ الْعَذَابِ أَفَأَنْتَ تُنْقِذُ مَنْ فِي النَّارِ
Apakah orang yang sudah mendapat ketetapan adzab (tidak akan beriman), apakah engkau mampu menyelamatkannya dari anNaar ? (Tentu tidak)” (Q.S. Az-Zumar: 19).
Oleh sebab itu, Sahabat Muslim, tetaplah terus bersemangat dalam berdakwah. Mari berdoa agar hati kita selalu teguh berada dalam agama Allah sampai akhir hayat kita. [Cms]