ChanelMuslim.com – Surat Yasin ayat 43 dan 44 menjelaskan terkait kehendak Allah yang bisa menenggelamkan dan tidak ada yang bisa menolong kecuali Allah. Akan tetapi, Allah juga bisa menghendaki memberikan rahmat, sehingga mereka bisa berlayar dengan aman.
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 42, Penjelasan tentang Transportasi
Isi Surat Yasin Ayat 43
وَإِنْ نَشَأْ نُغْرِقْهُمْ فَلَا صَرِيخَ لَهُمْ وَلَا هُمْ يُنْقَذُونَ
“Dan jika Kami kehendaki, Kami (bisa) tenggelamkan mereka sehingga tidak ada lagi penolong dan mereka tidak terselamatkan.”
Dilansir buku “TAFSIR SURAT YAASIN”, Ustaz Abu Utsman Kharisman, para Ulama tafsir menjelaskan bahwa makna shoriikh adalah mughiits yaitu penolong dalam kondisi genting.
Allah ingatkan nikmat kepada manusia, bahwa Allah Maha Mampu menenggelamkan mereka di tengah lautan saat mereka sedang menaiki bahtera.
Apabila Allah berkehendak menenggelamkan mereka, maka tidak ada yang mampu menghalangi kehendak Allah itu terjadi. Mereka pun tidak akan terselamatkan.
Ayat ini menunjukkan bahwa Allah memiliki Sifat masyi-ah (kehendak). Ayat ini juga memberikan faedah bahwa jika Allah menghendaki keburukan menimpa suatu kaum, maka tidak akan ada yang bisa menghalangi atau menolaknya.
(disarikan dari Tafsir Yasin libni Utsaimin halaman 156-157).
Baca Juga: Tafsir Surat Yasin Ayat 40 dan 41
Pemberian Kesempatan Menikmati Hidup
إِلَّا رَحْمَةً مِنَّا وَمَتَاعًا إِلَى حِينٍ
“Kecuali rahmat dari Kami dan pemberian kesempatan menikmati hidup hingga waktu yang ditentukan.” (Q.S. Yasin: 44)
Sesungguhnya, jika seseorang bisa berlayar dengan selamat hingga tujuan, tidaklah itu tercapai kecuali karena rahmat (kasih sayang) dari Allah.
Allah masih memberi kesempatan baginya menikmati hidup di dunia hingga sampai waktu ketentuan ajalnya.
Di dalam ayat ini terkandung salah satu Sifat Allah, yaitu rahmat (Kasih Sayang).
Ayat ini seharusnya mengingatkan kita bahwa jika kita selamat dari suatu marabahaya yang besar sesungguhnya itu terjadi karena rahmat Allah, bukan karena kelihaian dan ketangguhan kita menghindari bahaya tersebut.
Kalau pun kita masih selamat, janganlah berfoya-foya dan lupa diri, ingatlah sesungguhnya kita masih diberi kesempatan hidup menikmati dunia dan harus dimanfaatkan untuk banyak beribadah kepada Allah.
Hal itu disebabkan nantinya akam ada ketetapan waktu ajal bagi kita yang tidak mungkin bisa kita hindari. [Cms]
(disarikan dari Tafsir Yaasin libni Utsaimin halaman 158).