SETIAP jiwa yang bernyawa pasti mengalami kematian. Dalam surat Al An kabut ayat 57 disebutkan:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ثُمَّ إِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.
(QS Al Ankabut ayat 57)
Ajal atau kematian adalah suatu kepastian yang tak bisa ditawar, seperti halnya rezeki yang telah Allah tetapkan, sudah terukur dan tak akan ketukar, tidak bisa dimajukan maupun dimundurkan dengan asbab tertentu.
وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
(QS Al A’raf: 34)
Maka perbaikilah dan perbanyaklah ibadah, karena ibadah tidak ditetapkan akan kadar dan ukuran untuk hamba jalankan, banyak sedikit, baik buruknya dalam beribadah seseorang punya peran untuk menentukan.
Baca juga: Seorang Ibu Mati Bunuh Diri Bersama Dua Anaknya: Di Mana Kehadiran Negara
Setiap Jiwa yang Bernyawa Pasti Mengalami Kematian
Kita semua tak tahu kapan maut itu datang, di mana kita akan dijemput, dalam keadaan seperti apa malaikat maut datang kepada kita.
Hikmah disembunyikannya kematian dari kita manusia adalah agar kita siap setiap saat dan kita selalu mempersiapkan kematian.
Kematian menurut kebiasaan manusia dan adapula yang bertolak dari kebiasaan, semua karena Allah punya Kehendak.
Ada amalan seorang hamba semasa hidupnya amalan neraka, namun kehendak Allah mendahuluinya, di akhir kehidupan dia melakukan amalan syurga, hingga dia Husnul khotimah.
Rasulullah sholallahu‘Alaihis Salam bersabda,
“Seseorang di antara kalian mungkin saja melakukan amalan ahli surga selama seumur hidupnya, sehingga jarak antara dia dengan surga tinggal sehasta, namun kemudian ketetapan Allah berlaku padanya dan dia melakukan amalan ahli neraka, maka ia pun masuk ke dalamnya. Dan seseorang di antara kalian mungkin saja melakukan amalan ahli neraka selama seumur hidupnya, sehingga jarak antara dia dengan neraka tinggal sehasta, namun kemudian ketetapan Allah berlaku padanya dan dia melakukan amalan ahli surga, maka ia pun masuk ke dalamnya.”
(HR. Bukhari no. 3208 dan Muslim no. 2643)
Semoga kita selalu terjaga dari hal hal buruk hingga Allah wafatkan, semoga pula kita terjaga dari kematian yang buruk dan semoga Allah beri kita akhir kehidupan Husnul khotimah.
Aamiin Allahumma Aamin.[ind]





