Sahabat Muslim, apakah kamu dapat menyadari tentang sederhananya kebahagiaan? Pada dasarnya setiap orang ingin hidup bahagia.
Baca Juga: Kezaliman Memusnahkan Kebahagiaan
Sederhananya Kebahagiaan
Segala cara dilakukan demi meraih yang namanya kebahagiaan.
Namun, apakah kebahagiaan yang kita cari selama ini kebahagiaan yang hakiki atau jangan-jangan kesemuan yang memperdaya?
Jika rasa-rasanya sudah bahagia, memiliki semua hal yang kita inginkan, urusan selalu mulus tanpa kendala, tetapi batin masih saja sempit dan menjadi beban, maka sejatinya kita belum bahagia.
Allah telah menyebutkan hakikat kebahagiaan di dalam firman-Nya:
من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون
“Barangsiapa yang mengerjakan amal sholih baik laki-laki maupun perempuan sedang dia orang yang beriman maka sungguh akan Kami karuniakan kepadanya “hayatan thoyyibah” (kehidupan yang baik) dan akan Kami beri ganjaran untuk mereka berupa pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (An-Nahl: 97)
“Hayatan thoyyibah” yang dimaksud ayat ini dijelaskan oleh sebagian mufassirin maknanya adalah “as-sa’adah” yaitu kebahagiaan dengan lapangnya dada dan thuma’ninahnya hati.
Maka kebahagiaan tidak identik dengan kaya miskin, sehat sakit, atasan bawahan, senang susah.
Siapa pun orangnya dia bisa hidup bahagia selama dia beriman dan beramal sholih di atas ilmu dan pemahaman yang benar.
Hanya iman dan amal sholih yang akan mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan hakiki.
Dan ciri orang yang bahagia itu apabila diberi nikmat dia bersyukur, diberi cobaan dia bersabar, dan apabila terjatuh dalam kesalahan dia beristighfar.
Semoga kita bisa menjadi pribadi yang selalu taat kepada Allah agar selalu diliputi kebahagiaan. Aamiinn. [Cms]
https://t.me/manhajulhaq