ORANG yang dekat dengan Al-Quran adalah yang mampu membaca, mempelajari hingga mengamalkannya. Orang seperti ini telah diumpamakan oleh Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam seperti sebuah wdah yang penuh dengan minyak kesturi hingga wanginya semerbak menyebar pada setiap tempat.
Nabi Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
تعلموا القرآن واقرؤوه، فإن مثل القرآن لمن تعلمه فقرأ وَقَامَ بِهِ كَمَثَلِ جِرَابٍ مَحْشُوٍّ مسْكًا يَفُوحُ رِيحُهُ فِي كُلِّ مَكَانٍ، وَمَثَلَ مَنْ تَعَلَّمَهُ، فَيَرْقُدُ وَهُوَ فِي جَوْفِهِ، كَمَثَلِ جِرَابٍ أوكِي عَلَى مِسْكٍ
Pelajarilah dan bacalah Al-Qur’an. karena sesungguhnya perumpamaan Al-Qur’an bagi orang yang mempelajarinya, membacanya dan mengamalkannya, seperti sebuah wadah yang penuh minyak kesturi, yakni bau wanginya menyebar ke setiap tempat.
Dan perumpamaan orang yang mempelajarinya, lalu dia tidur, sedangkan Al-Qur’an telah dihafalnya, seperti sebuah wadah yang tertutup, di dalamnya terdapat minyak kesturi.
[Imam Turmuzi, Imam Nasai, dan Imam Ibnu Majah]
Baca Juga: Perumpamaan Orang yang Cerdas
Perumpamaan Orang yang Dekat dengan Al-Quran seperti Wadah Berisi Minyak Kesturi
Pelajaran:
1. Nasihat di atas hadir karena pernyataan seorang sahabat yang tidak terpilih menjadi salah seorang pemimpin delegasi karena tidak mau menghafal dan mempelajari Surat Al-Baqarah karena khawatir tidak bisa mengamalkannya.
2. Surat Al-Baqarah yang mengandung 287 ayat, 6221 kata, 25.500 huruf mengandung keutamaan besar bagi para sahabatnya, yakni mereka yang menghafalkan, mempelajari, dan mengamalkannya.
3. Harumnya para penjaga Qur’an menunjukkan kemuliaan yang besar dari aktivitas menghafalnya.
4. Menghafal Al-Baqarah adalah langkah awal sebelum menghafal 7 (tujuh) surat yang panjang, agar kelak dicatat sebagai orang ‘alim.
Diriwayatkan oleh Abu Sa’id, dari Sulaiman ibnu Bilal, dari Habib ibnu Hindun, dari Urwah, dari Aisyah, bahwa Rasulullah Muhammad shallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:
مَنْ أَخَذَ السَّبْعَ الْأُوَلَ مِنَ الْقُرْآنِ فَهُوَ حَبْرٌ
Barang siapa yang mengambil (hafal) tujuh surat yang pertama dari Al-Qur’an, maka dia adalah orang yang alim.
Pemateri: DR Wido Supraha