DUA ribu lebih warga Libya tewas diterjang banjir bandang. Sementara, enam ribu orang hilang tersapu banjir yang datang malam hari.
Musibah besar kembali melanda negeri Islam. Setelah Maroko yang diguncang gempa pada malam Sabtu dini hari lalu, kini warga Derna, Libya Timur diterjang banjir bandang pada Ahad dini hari lalu (10/9).
Banjir terjadi setelah bendungan yang berada di atas Kota Derna jebol karena tak mampu menampung curah hujan. Hujan deras terus terjadi setelah Badai Daniel bergerak dari Yunani menuju kawasan Mediterania termasuk Libya Timur.
Jebolnya bendungan tersebut sontak menjadikan aliran sungai kecil yang membelah kota Derna berubah menjadi aliran banjir bandang besar. Banjir tersebut menyapu begitu banyak permukiman di sepanjang aliran sungai.
Juri bicara Tentara Nasional Libya wilayah timur (TNA), Ahmad Miswari mengatakan kepada Reuters, “Sedikitnya 2 ribu orang tewas dan 5 hingga 6 ribu warga hilang tersapu banjir bersama tempat tinggal mereka.”
Aliran sungai yang membelah Kota Derna itu bermuara ke laut di sebelah utara. Dari situlah Ahmad Miswari juga menjelaskan kalau korban terbawa arus hingga ke laut.
Seorang warga Derna, Saleh al-Obaidi kepada Reuters menceritakan bahwa ia dan keluarganya berhasil selamat meskipun rumah-rumah di sekelilingnya ambruk dihantam banjir bandang.
“Saat itu, orang-orang tengah tidur dan ketika terbangun mereka mendapati rumah-rumah mereka sudah dikepung banjir,” ungkapnya.
Ahmad Muhammad, warga Derna lainnya, menceritakan bagaimana ia dan keluarganya terkepung banjir di dalam rumah.
“Kami tengah tidur, dan begitu bangun kami mendapati rumah kami sudah dikepung banjir. Kami berusaha keras untuk bisa keluar,” ungkapnya kepada Reuters.
Wilayah Libya Timur memang memiliki kekuasaan sendiri yang berbeda dengan pemerintah Libya di Tripoli. Hal ini dampak dari perang saudara di Libya sejak tahun 2011 lalu.
Namun begitu, pemerintahan Libya di Tripoli dan di wilayah timur meminta bantuan internasional untuk memberikan bantuan kemanusiaan. Mereka menyatakan keadaan darurat selama tiga hari. [Mh]