PERISTIWA yang akan disaksikan pada hari kiamat adalah dipertontonkan seluruh yang manusia telah perbuat selama di dunia. Pada ayat 36 surat An-Naba Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menyimpulkan mengenai balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang bertakwa, جَزَاۤءً مِّنْ رَّبِّكَ عَطَاۤءً حِسَابًاۙ (Sebagai balasan dari Rabb-mu dan pemberian yang cukup banyak).
Dikutip dari terjemah tafsir Ibnu Katsir,”Yakni semua yang kami sebutkan itu merupakan balasan yang diberikan Allah kepada mereka. Dia memberikan hal itu kepada mereka sebagai karunia, anugerah, kebaikan, dan rahmat-Nya”.
Baca juga: Kaum Musyrik yang Mengingkari Hari Kiamat, Tafsir An-Naba Ayat 1-5
Peristiwa yang Akan Disaksikan Pada Hari Kiamat, An Naba Ayat 36 Sampai 40
Ayat selanjutnya 37-40 berbunyi:
رَبِّ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ وَما بَيْنَهُمَا الرَّحْمنِ لَا يَمْلِكُونَ مِنْهُ خِطاباً (37)
Rabb yang memelihara langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya. Yang Maha Pemurah. Mereka tidak dapat berbicara dengan-Nya
يَوْمَ يَقُومُ الرُّوحُ وَالْمَلائِكَةُ صَفًّا لَا يَتَكَلَّمُونَ إِلاَّ مَنْ أَذِنَ لَهُ الرَّحْمنُ وَقالَ صَواباً (38)
Pada hari ketika ruh dan para Malaikat berdiri bershaff-shaff, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang diberi izin kepadanya oleh Rabb Yang Maha Pemurah dan ia mengucapkan kata yang benar
ذلِكَ الْيَوْمُ الْحَقُّ فَمَنْ شاءَ اتَّخَذَ إِلى رَبِّهِ مَآباً (39)
ltulah hari yang pasti terjadi. Maka barangsiapa yang menghendaki, niscaya ia menempuh jalan kembali kepada Rabb-nya
إِنَّا أَنْذَرْناكُمْ عَذاباً قَرِيباً يَوْمَ يَنْظُرُ الْمَرْءُ مَا قَدَّمَتْ يَداهُ وَيَقُولُ الْكافِرُ يا لَيْتَنِي كُنْتُ تُراباً (40)
Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu (hai orang kafir) siksa yang dekat, pada hari manusia melihat apa yang telah diperbuat oleh kedua tangannya dan orang kafir berkata: “Alangkah baiknya sekiranya aku dahulu adalah tanah”.
Dikutip dari buku Tafsir Al Fatihah dan Juz Amma (Dari Kitab Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur’an), yang memberikan pemberian yang besar itu adalah Tuhan mereka. Tuhan yang memelihara langit dan bumi, dan apa yang ada di antara keduanya. Dialah Ar-Rahman yang rahmat-Nya meliputi segala sesuatu. Pada ayat tersebut selain penggambaran peristiwa saat hari kiamat, juga perintah agar manusia memilih jalan yang lurus yang mengarah kepada tuhan yaitu Allah Subhananu wa Ta’ala.
Selanjutnya Allah Subhaanahu wa Ta’aala menyebutkan keagungan dan kerajaan-Nya yang besar pada hari Kiamat dan bahwa semua makhluk diam tidak ada yang berani berbicara kepada-Nya karena takut kepada-Nya kecuali setelah mendapatkan izin-Nya.
Orang-orang kafir pada hari itu ingin sekali kalau dahulu ia di dunia sebagai tanah tidak diciptakan dan tidak diwujudkan ke alam wujud. Kalimat tersebut disampaikannya ketika dia menyaksikan azab Allah dan melihat amal-amalnya yang buruk yang telah dicatat oleh para malaikat.[Sdz]