MENYAMBUT Ramadan Mubarok ditulis oleh Ustaz Iman Santoso, Lc.
وعن أبي هريرة رضي الله عنه : (انّ النبيّ صلى الله عليه وسلم صعد المنبر فقال : آمين. آمين. آمين، قيل يا رسول الله : إنّك صعدت المنبر. فقلت : آمين. آمين. آمين، فقال : إن جبريل أتاني فقال : من أدرك شهر رمضان فلم يغفر له فدخل النّار فأبعده الله. قل: آمين. فقلت : آمين) رواه ابن حبّان.
Dan dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Shalallahu alaihi wa salam menaiki mimbar kemudian berkata: Aamin, aamin, aamin.
Dikatakan, wahai Rasulullah sesungguhnya engkau itu sedang menaiki mimbar lalu engkau berkata: aamin, aamin, aamin?
Kemudian Rasul menjawab: Sesungguhnya malaikat Jibril datang kepadaku seraya berkata, Siapa yang mendapatkan bulan Ramadan akan tetapi ia tak diampuni dosanya, ia akan masuk neraka, Allah jauhkan dari Rahmat-Nya, katakanlah aamin ya Muhammad. Maka aku menjawab: Aamiin. (HR Ibnu Hibban)
Baca juga: Ketahui Tujuan Puasa Ramadan Agar Tak Terasa Berat
Menyambut Ramadan Mubarok
Alhamdulillah, sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan, bulan penuh berkah (penuh kebaikan) untuk umat Islam bahkan semua umat manusia. Karena bulan Ramadan adalah bulan pengampunan (Syahrul Maghfiroh) bulan Rahmah dan bulan pembebasan dari api neraka.
Rasul saw bersabda:
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدّم من ذنبه)
Dari Abu Hurairah ra dari nabi Muhammad Shalallahu alaihi wa salam bersabda: “Siapa yang berpuasa di bulang Ramadan karena keimanan dan mengharap ridlo Allah, maka diampuni dosanya yang telah lalu”.
عن أبي هريرة قال أنَّ رَسولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، قَالَ: مَن قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ.
Dari Abu Hurairah r.a. bahwa Rasulullah saw bersabda: “Siapa yang melakukan qiyam Ramadan (shalat Tarawih) karena keimanan dan mengharap ridho Allah, maka diampuni dosanya yang terdahulu.” (Muttafaq ‘alaih)
مَن قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إيمَانًا واحْتِسَابًا، غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ، ومَن صَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا واحْتِسَابًا غُفِرَ له ما تَقَدَّمَ مِن ذَنْبِهِ.
“Siapa yang melakukan shalat di Lailatul Qadr karena keimanan dan mengharap ridha Allah, maka diampuni dosanya yang terdahulu.” (Muttafaq ‘alaih)
Tiga cara agar mendapat ampunan Allah:
1. Pertama, beriman dengan cara masuk Islam, dilanjutkan dengan mengamalkan ajaran Islam.
2. Kedua, bertaubat dan menunaikan ajaran Islam, khususnya ibadah Ramadan.
3. Ketiga, memperbanyak istighfar, sholat lima waktu menghapus dosa harian, sholat Jumah menghapus dosa pekanan, dan ibadah Ramadan menghapus dosa tahunan.
Rasul saw bersabda:
الصَّلَوَاتُ الخَمْسُ، وَالْجُمْعَةُ إلى الجُمْعَةِ، وَرَمَضَانُ إلى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ ما بيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الكَبَائِرَ
Shalat lima waktu, dari Jum’ah ke Jum’ah, dari Ramadan ke Ramadan menghapus dosa di antara keduanya, selagi meninggalkan dosa besar. (HR Muslim)
Lebih dari itu di setiap malam Ramadan Allah membebaskan banyak manusia dari api neraka.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( إِذَا كَانَ أَوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِ رَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِينُ ، وَمَرَدَةُ الْجِنِّ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا بَابٌ ، وَفُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ ، وَيُنَادِي مُنَادٍ : يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ، وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ ، وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنْ النَّارِ ، وَذَلكَ كُلُّ لَيْلَةٍ ) .
Dari Abu Hurairah ra berkata, Rasulullah saw bersabda, ” Jika masuk awal malam Ramadan, maka syetan dan jin jahat dibelenggu, ditutup pintu-pintu neraka, tidak ada satupun yang dibuka, dibuka pintu-pinti surga, tidak ada satupun yang ditutup. Dan sang penyeru menyeru, Wahai pelaku kebaikan, sambutlah, wahai pelaku keburukan, kurangilah! Dan Allah membebaskan manusia dari api neraka, dan itu di setiap malam (Ramadan)” ( HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Sesuai hadits-hadits tersebut, jika datang Ramadan, dengan segala kebaikannnya, syetan dibelenggu, pintu neraka ditutup, pintu surga dibuka, ampunan Allah datang setiap saat dan pembebasan dari api neraka setiap malam.
Jika masih ada orang yang belum mendapat hidayah Islam, belum diampuni dosanya dan tidak juga dibebaskan dari api neraka di bulan Ramadan, maka sungguh merugi. Itulah yang diaminkan Rasulullah saw atas permintaan malaikat Jibril. Ahlan Wa Sahlan Ramadan.[ind]