SURAT Al-Fatihah yang sering kita baca dalam shalat ternyata memiliki banyak keistimewaan. Bukan sekadar bacaan yang rutin dibaca, Al-Fatihah sangat bermanfaat untuk kehidupan kita.
Baca Juga: 35 Nama Lain Surah Al-Fatihah
Keistimewaan Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah adalah surat yang pertama dan utama di dalam Al-Qur’an.
Bahkan, surat Al-Fatihah adalah salah satu rukun shalat yang wajib dibaca setiap rakaat di dalam shalat fardhu maupun sunnah menurut jumhur ulama.
Surat Al-Fatihah juga bisa menjadi obat untuk bacaan ruqyah.
•- عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ *« وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ »*. ثُمَّ قَالَ *« خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ »*
Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- dahulu berada dalam safar (perjalanan jauh), lalu melewati suatu kampung Arab.
Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu.
Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyah (melakukan pengobatan dengan membaca ayat-ayat Al Qur’an, -pen) karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.”
Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.”
Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al Fatihah.
Akhirnya, pembesar tersebut sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau.
Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah)?”
Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201).
Al-Imam Ibnu Al-Qayyim rahimahullah berkata,
• – فما تضمنته الفاتحة من إخلاص العبودية والثناء على الله، وتفويض الأمر كله إليه، والاستعانة به، والتوكل عليه، وسؤاله مجامع النعم كلها، وهي الهداية التي تجلب النعم، وتدفع النقم من أعظم الأدوية الشافية الكافية،
• – وقد قيل إن موضع الرقية منها: ﴿إِيّاكَ نَعبُدُ وَإِيّاكَ نَستَعينُ﴾.
【 زاد المعاد (٤ / ١٦٤) 】
-Isi yang terkandung di dalam surat Al-Fatihah berupa mengikhlaskan ibadah dan pujian kepada Allah Ta’ala, dan menyerahkan segala urusan kepadaNya, meminta pertolonganNya, bertawakal kepadaNya dan meminta keseluruhan nikmatNya, ini merupakan hidayah yang menghadirkan kenikmatan-kenikmatan dan menolak bahaya, dan surat ini merupakan obat penyembuh yang terbesar.
-Dan sungguh dikatakan bahwa sesungguhnya tempat ayat ruqyah adalah (iyyàka na’budu wa iyyàka nasta’ìn).
Zàdu Al-Ma’àd 4/164.
[Cms]
Ustaz Agus Santoso _Al-Klateni – hafizhahullah.
https://t.me/bimbingansyariah