JANGAN mengejek orang beriman karena mereka adalah hamba Allah yang sholeh yang sangat mulia di sisi-Nya. Sebaliknya, orang yang suka mengejek orang beriman akan dilupakan oleh Allah.
Ustaz K.H. Aunur Rafiq Saleh Tamhid, Lc. menjelaskan dalam Surat Al-Mukminun ayat 110 mengenai hal ini.
فَاتَّخَذْتُمُوهُمْ سِخْرِيًّا حَتَّىٰ أَنسَوْكُمْ ذِكْرِي وَكُنتُم مِّنْهُمْ تَضْحَكُونَ
“Lalu kamu jadikan mereka buah ejekan, sehingga kamu lupa mengingat Aku, dan kamu (selalu) menertawakan mereka”. (al-Mukminun: 110).
Mereka yang suka mengejek orang beriman yang komit menjalankan agamanya dihukum dengan lupa mengingat Allah, lalu Allah melupakan mereka. Karena hamba-hamba Allah yang saleh sangat mulia di sisi-Nya.
Ini bentuk pembelaan Allah kepada hamba-Nya.
Ejekan kepada orang beriman, baik terkait tampilan (seperti jenggot dan pakaian), pelaksanaan syi’ar Islam dan lainnya, bukan sekadar kelakar, tetapi mencerminkan kebusukan hati dan penyakit yang ada di dalamnya.
Biasanya, ejekan dipicu oleh kesombongan. Nabi saw bersabda, “Kesombongan adalah menolak kebenaran dan mengejek orang”. (Muslim 91)
Baca Juga: Sifat Orang Beriman di Malam Hari Menjelang Pagi
Jangan Mengejek Orang Beriman
Ejekan juga dilancarkan karena bernafsu ingin menyerang dan menjatuhkan orang lain.
Akhlak buruk ini sangat berbahaya. Jika tidak bertobat, maka dia termasuk fasik dan zalim.
وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
“…Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim”. (al-Hujurat: 11)
Fakta sejarah membuktikan bahwa mereka yang suka mengejek orang-orang beriman adalah orang-orang munafik (QS. at-Taubah: 58, 79).
Sahabat ChanelMuslim, mengejek adalah tindakan yang tidak terpuji, apalagi yang diejek adalah orang beriman.
Semoga tulisan ini menjadi pengingat bagi kita mengenai buruknya mengejek dan sengsaranya akibat mengejek orang beriman karena bisa dilupakan oleh Allah Subhanahu wa taala.
Jika Allah sudah melupakan kita, lalu ke mana lagi kita akan berharap pertolongan? [ind]