ChanelMuslim.com – Pada bulan Muharram ini, banyak hadits-hadits Rasulullah terkait anjuran mengerjakan puasa Muharram pada tanggal 9 dan 10. Oleh sebab itu, kita bisa manfaatkan bulan ini dengan sebaik-baiknya untuk mencari rida Allah dengan ibadah-ibadah yang kita lakukan, seperti puasa.
Baca Juga: Puasa Muharram dan Manfaat Mengajarkan Ibadah Sunnah Sejak Kecil
Hadits-hadits tentang Puasa pada Bulan Muharram
Rasulullah bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah (puasa bulan) Ramadhan yaitu (puasa) pada bulan Allah, (bulan) al-Muharram.” (H.R. Muslim no. 1163, hadits dari Abu Hurairah)
Dilansir channel telegram Najmi Umar Bakkar, artinya adalah memperbanyak ibadah puasa sunnah selama bulan Muharram memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan bulan-bulan lainnya, seperti puasa senin kamis, ayyamul bidh, dan lain-lain.
Imam an-Nawawi berkata, “Hadits ini merupakan pernyataan tegas dari Rasulullah bahwa Muharram ialah bulan terbaik untuk berpuasa.” (Al Minhaj VIII/55)
Rasulullah juga bersabda, “Berpuasa pada hari ‘Asyuro’, sungguh saya berharap (ihtisab) kepada Allah agar menghapuskan (dosa) setahun yang lalu.”
(H.R. Muslim no. 1162, hadits Abu Qotaadah)
Ibnu ‘Abbas berkata, “Tidak pernah aku melihat Nabi begitu berusaha untuk berpuasa di hari yang beliau utamakan dibandingkan hari lainnya kecuali di hari ini, yaitu hari ‘Asyuro dan di bulan ini, bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari no. 2006)
Ibnu Abbas juga berkata, “Ketika Rasulullah berpuasa hari ‘Asyuro’ (10 Muharram) dan memerintahkannya, maka para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, ini adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashrani.”
Lalu Rasulullah bersabda, “Pada tahun depan insya Allah kita akan berpuasa pada tanggal 9 (juga).” Ibnu Abbas berkata, “Sebelum tiba tahun depan, Rasulullah wafat.” (H.R. Muslim 1134)
Baca Juga: Jadwal Puasa Sunnah di Bulan Muharram
Berpuasalah pada Hari 9 dan 10
Ibnu Abbas berkata,
“Berpuasalah kalian pada hari ke-9 dan ke-10, selisihilah kaum Yahudi.” (HR. At-Tirmidzi no. 755, Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf no. 7839 dan al-Baihaqi IV/287)
Imam Malik, asy-Syafi’i dan Ahmad telah berpendapat disunnahkan untuk menyatukan puasa di hari ke 9 dan hari ke 10 agar tidak (persis) menyerupai kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada hari ke 10 saja. (Az-Zarqoni dalam Syarah al-Muwaththa’ II/237)
Imam an-Nawawi berkata, “Para sahabat kami dan lainnya berpendapat sunnah puasa ‘Asyuro’ (hari ke 10 muharram) dan puasa Tasu’a (hari ke 9 muharram).” (lihat al-Majmu’ VI/383)
Sahabat Muslim, setelah mengetahui banyaknya hadits tentang puasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, mari kita membuat pengingat di kalender agar tidak melewati kesempatan emas untuk berpuasa pada tanggal tersebut. [Cms]