• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Jumat, 26 September, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Pranikah

Temukan Istri yang Baik, Anda akan Bahagia

Maret 1, 2024
in Pranikah, Unggulan
Temukan Istri yang Baik, Anda akan Bahagia

Foto: freepik

104
SHARES
797
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
ADVERTISEMENT

“SARAN saya kepada anda: bagaimanapun, menikahlah. Jika anda menemukan istri yang baik, anda akan bahagia. Jika tidak, anda akan menjadi seorang filsuf.” Petuah Socrates ini serasa lucu dan menggelitik, namun memiliki makna yang sangat dalam.

Petuah filsuf Socrates tersebut bisa diambil pelajaran penting bagi para jomblo yang akan melaksanakan pernikahan. Bahwa menikah harus diawali dengan mencari calon pasangan hidup yang salih dan salihah, sesuai kriteria kebaikan agama.

Jangan memilih calon pasangan karena casing dan penampilan semata. Jika menikah semata karena jebakan syahwat dan nafsu, akan mudah kecewa dan merana setelah hidup berumah tangga. Apalagi, kekecewaan hidup berumah tangga berdampak sangat panjang bagi kehidupan manusia.

Baca Juga: Jangan Sembunyikan Istrimu

Temukan Istri yang Baik, Anda akan Bahagia

Ilmu kesehatan jiwa menemukan bahwa stres yang muncul dalam kehidupan rumah tangga ternyata memberikan pengaruh yang lebih buruk untuk kesehatan dibandingkan dengan stres di lingkungan pekerjaan. Demikian yang disampaikan oleh Tara Parker-Pope, pengarang buku “For Better: The Science of a Good Marriage”.

Ia menyatakan, “Stres dalam rumah tangga dapat berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan seringkali sulit untuk dielak atau dihindari, dan banyak pasangan selalu terpapar dengan masalah ini setiap hari, setiap bulan dan bahkan setiap dekade.”

Lebih lanjut Parker-Pope menyatakan, ”Banyak pasangan yang hanya menilai seberapa sering (kuantitas) mereka bertengkar atau berargumentasi, misalnya ‘kita lebih sering bertengkar belakangan ini’ atau ‘kita tidak banyak bertengkar akhir-akhir ini.’ Sebenarnya frekuensi pertengkaran tidaklah penting. Yang lebih penting adalah kualitas pertengkaran tersebut”.

Yang dimaksud dengan “kualitas pertengkaran” adalah, bagaimana cara mereka bertengkar, bagaimana mereka mengakhiri pertengkaran, dan bagaimana mereka menjadikan pertengkaran sebagai pemantik keharmonisan.

Ada pasangan suami istri yang sama-sama bersikap tidak dewasa dalam menghadapi kekecewaan serta pertengkaran. Mereka bersikap kekanak-kanakan, selalu ingin menang sendiri, tidak dewasa dalam menyikapi perbedaan. Dampaknya setiap kali bertengkar, selalu sulit menemukan titik penyelesaian dan perdamaian.

Oleh karena itu, mulailah dari awal yang baik, menemukan jodoh dengan kriteria dan dengan cara yang baik. Setelah menikah, berproseslah dengan baik bersama pasangan. Lakukan hal terbaik untuk membuat kehidupan rumah tangga yang berkualitas.

Hindari berbagai hal yang menyebabkan kerusakan serta kehancuran keluarga. Dengan penjagaan yang optimal, maka kehidupan pernikahan akan bisa dinikmati dengan sepenuh kebahagiaan, sejak masa pengantin baru hingga akhir hayat masing-masing. Ini kondisi yang disebut Socrates, “Jika anda menemukan istri yang baik, anda akan bahagia”.

Namun jika pernikahan dilakukan semata-mata karena pertimbangan syahwat, tanpa pertimbangan kebaikan agama, maka pondasi hidup sudah rapuh dari awalnya. Apalagi ketika pasangan suami istri tidak bisa berproses bersama menuju kondisi lebih baik, maka kehidupan pernikahan akan cenderung menyengsarakan.

Mereka tidak mampu menemukan kesejiwaan dan membangun kebahagiaan. Ini kondisi yang disebut oleh Socrates, ”Jika tidak, anda akan menjadi seorang filsuf.”

Sebagaimana diungkapkan oleh Tara Parker-Pope di atas, stres berumah tangga disebut lebih berbahaya dibanding stres di tempat kerja, karena waktu yang kita habiskan untuk berumah tangga jauh lebih banyak dan lebih panjang dibanding dengan waktu di tempat kerja.

Orang bekerja ada masa pensiun, sementara orang berumah tangga tidak ada masa pensiun. Jenuh dan stres bekerja itu hanya sebentar, sementara tekanan masalah dalam keluarga bisa terjadi dalam rentang waktu yang panjang.

Maka hindari stres berumah tangga, sejak dari awal dengan menciptakan proses yang baik, memilih calon dengan kriteria dan cara yang baik. Selanjutnya diikuti dengan proses penjagaan kebaikan setelah hidup berumah tangga, dengan mengusahakan hal terbaik bagi pasangan.

Apabila kondisi kehidupan berumah tangga diwarnai keharmonisan, maka anda akan selalu berbahagia. Namun jika kondisi kehidupan berumah tangga dipenuhi konflik dan pertengkaran berkepanjangan, maka anda akan menjadi filsuf. Kata Socrates loh…..

Allahu’alam Bishowwab

Pemateri: Ustadz Cahyadi Takariawan

Tags: Istri
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
Previous Post

Tema Ramadan Mendekatkan, Dompet Dhuafa Siap Menjadi Jembatan serta Penghubung

Next Post

Fenomena Ujian Nasional

Next Post
Aku Rindu Orang Tua

Fenomena Ujian Nasional

Persiapan Bulan Ramadan Ala Teuku Ryan

Persiapan Bulan Ramadan Ala Teuku Ryan

Peran Teuku Ryan dalam Film Perjalanan Pembuktian Cinta

Peran Teuku Ryan dalam Film Perjalanan Pembuktian Cinta

  • Perang Pemikiran, Louis IX, dan Alasan Kenapa Umat Hari Ini Diam Atas Palestina

    Doa untuk Palestina Lengkap beserta Artinya

    1412 shares
    Share 565 Tweet 353
  • Amalan yang Paling Mendekatkan Diri Kepada Allah

    103 shares
    Share 41 Tweet 26
  • Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarganya yang Masih Hidup (Bag. 1)

    330 shares
    Share 132 Tweet 83
  • 124 Nama Sahabiyat untuk Bayi Perempuan

    7422 shares
    Share 2969 Tweet 1856
  • Doa Ibu yang Mengubah Nasib Anak

    3040 shares
    Share 1216 Tweet 760
  • Terjemahan Hadits Arbain Pertama Lengkap dengan Huruf Latin

    4942 shares
    Share 1977 Tweet 1236
  • Pengertian Mad Thobi’i, Mad Wajib Muttasil, dan Mad Jaiz Munfasil

    3939 shares
    Share 1576 Tweet 985
  • Kisah Hasan bin Tsabit Dibayar Mahal untuk Menjelekkan Rasulullah, Tapi ini yang Terjadi

    492 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Penjelasan Ustaz Adi Hidayat tentang Hukum Shalat Sendiri di Rumah bagi Laki-Laki

    1760 shares
    Share 704 Tweet 440
  • Orang yang Wafat Mengetahui Kondisi Keluarga yang Masih Hidup (Bag. 2)

    138 shares
    Share 55 Tweet 35
Chanelmuslim.com

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2025 ChanelMuslim - Media Online Pendidikan dan Keluarga