Oleh: Ustazah Eko Yuliarti Siroj, S.Sos., M.Si.
ChanelMuslim.com – Suami idaman memiliki sikap jujur dan terbuka sejak pertama kali berjumpa dengan calon istrinya. Ia tidak menyembunyikan sesuatu dari calon istrinya. Aisyah radhiyallahu anha meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang mengkhitbah seorang perempuan dan tampil dengan rambut hitamnya yang disemir, maka beritahulah perempuan itu bahwa rambutnya disemir.” (HR Ad Dailamy dalam Musnad Al-Firdaus).
Baca Juga: Mencari Istri Idaman
Suami idaman melakukan interaksi yang baik dengan istrinya
Ia bersikap lembut dan menghormati istrinya, keluarganya dan apa yang ada pada istrinya. Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhu meriwayatkan, Rasulullah Shallallahu alahi wa sallam bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya. Dan aku adalah orang yang paling baik kepada keluargaku. Tidaklah menghormati kaum perempuan kecuali orang yang terhormat, dan tidaklah menghinakan kaum perempuan kecuali orang yang hina.” (Ibnu Asakir).
Mencumbu dan memanjakan istrinya
Memberikan haknya untuk rehat, bersenang-senang dan menikmati waktu bersama suaminya. Mengajaknya jalan-jalan dan menikmati hiburan sesuai syari’ah. Aisyah radhiyallahu anha menceritakan:
“Aku minum dari sebuah gelas dan aku sedang haid. Kemudian Rasulullah minum dari gelas yang sama dengan menyimpan bibirnya di tempat aku menyimpan bibirku (saat minum tadi). Kemudian aku menggigit daging dan Rasulullah menggigit daging di tempat yang sama di mana aku menggigit daging tadi.”
Tidak cemburu buta
Ia tidak memberi celah untuk berprasangka buruk pada istrinya, tidak memata-matai, tidak meragukan kesetiaan istrinya sebab ia tahu semua itu akan mengurai rasa cinta dalam pernikahan.
Karena itu, ia selalu percaya (tsiqoh) kepada istrinya dan menjauhi segala hal yang merusak kehormatannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Di antara cemburu, ada cemburu yang tidak disukai Allah, yaitu cemburunya seorang suami kepada istrinya tanpa sebab yang jelas.” (Abu Daud, An-Nasai dan Ibnu Majah)
Berbicara santun dan penuh kasih kepada istrinya
Ia menjaga ucapannya agar tidak menyinggung sedikitpun perasaan istrinya. Bahasa yang baik, akan meninggalkan kesan positif pada jiwa orang yang menerimanya.
Ia juga menjadi pendengar yang baik bagi istrinya dan menghargai pendapat-pendapatnya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memberi teladan, dengan mengambil pendapat Ummu Salamah dalam peristiwa Hudaibiyah. Dan pendapat istrinya itu, berdampak baik bagi kaum muslimin.
Memberi nafkah yang cukup untuk keluarganya
Tidak berlebih, tidak juga kikir. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Satu dinar yang engkau infakkan di jalan Allah, satu dinar yang engkau gunakan untuk memerdekakan hamba sahaya, satu dinar yang engkau berikan kepada orang miskin dan satu dinar yang engkau infakkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang engkau infakkan kepada keluargamu.” (HR Muslim)
Suami idaman selalu tampil hangat dan menarik di hadapan istrinya
Tidak tampak dari wajahnya selain keceriaan dan tidak tercium dari tubuhnya kecuali wewangian. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
“Cucilah pakaian kalian, sisirlah rambut kalian, berdandanlah dan bersihkanlah diri kalian. Sesungguhnya Bani Israil tidak pernah melakukan hal-hal itu, hingga berzinalah istri-istri mereka.” (HR At-Thabrani)
Suami idaman menjaga rahasia kehidupan rumah tangganya. Tidak pernah mengatakan sedikitpun tentang rahasia rumah tangganya.
Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya, di antara seburuk-buruk kedudukan manusia pada hari kiamat, adalah seorang laki-laki yang menggauli istrinya kemudian ia menceritakan rahasia istrinya.” (HR Muslim)
Suami idaman menjaga penampilan maskulinnya
Tidak pernah mengurangi sikap laki-lakinya baik sikap maupun penampilannya. Ia tidak bersikap sembarangan yang menurunkan wibawa dan kehormatannya. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Allah melaknat seorang laki-laki yang memakai pakaian perempuan.” (HR Abu Daud dan Al-Hakim)
Wallahu a’lam bish showab.[ind]