SETIAP manusia ada jodohnya. Kehadiran seorang pasangan di sisinya menjadi pelengkap untuk ketentraman jiwa. Jalinan kasih sayang yang mereka miliki menjadi salah satu tujuan terwujudnya kebahagiaan rumah tangga.
Dalam surah ar-Rum ayat 21, Allah berfirman:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
Baca Juga: Komunitas Muslim Milwaukee Menyelenggarakan Acara Perjodohan untuk Pertama Kalinya
Setiap Manusia Ada Jodohnya
Dari ayat di atas dapat dipahami, jika sampai saat ini kamu belum mendapatkan jodoh maka bukan berarti kamu tidak memiliki jodoh.
Selalu berprasangka baik setiap keputusan yang telah Allah tetapkan. Salah satunya, bisa jadi kamu belum siap secara mental, fisik, dan psikis untuk membangun rumah tangga.
Ditambah lagi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menginginkan umatnya mendapatkan ketenangan di dunia dengan kehadiran pasangan. Ini merupakan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam.
Oleh karena itu, menikah juga membutuhkan bekal dan ilmu.
Perbaikan diri menjadi bekal utama yang harus dipersiapkan untuk menjemput jodoh.
Jika kita bisa fokus memperbaiki diri, maka Allah akan menghadirkan pasangan yang sefrekuensi atau sekufu. Dalam surah An-Nur ayat 26:
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga)
Selain itu, perdalam ilmu-ilmu yang dibutuhkan, baik sebagai seorang suami ataupun sebagai seorang istri.
Di antara enam ilmu fardhu ‘ain yang dituliskan oleh Imam An-Nawawi dalam kitab Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim, salah satunya adalah kewajiban belajar ilmu pernikahan.
Jangan terlalu merisaukan siapa yang akan menjadi jodohmu, namun risaukanlah apa yang harus kamu persiapkan untuk menjemput jodohmu. [Ln]