BAGAIMANA cara kita menyikapi sikap orang tua yang selalu memaksakan biar saya selalu mengikuti tradisi orang dulu contohnya seperti pernikahan dan sunatan selalu mencari hari baik dan masih banyak lainnya, tolong jelaskan dan bagaimana cara menyikapinya.
Motivator Parenting dari Rumah Pintar Aisha Randy Insyaha menjawab.
Tujuan mencari hari baik saat menikah itu adalah agar pernikahan itu terhindarkan dari marabahaya.
Itu termasuk mempercayai hari baik dan hari sial dan dikategorikan sebagai khurafat yaitu kepercayaan yang bukan berasal dari ajaran Islam, yang tidak terbukti kebenarannya termasuk dalam hal ini ramalan.
Dalam Islam meyakini adanya hari baik dan hari buruk itu disebut thiyarah yang merupakan salah satu perbuatan syirik.
“Thiyarah itu syirik, thiyarah itu syirik, (diulang tiga kali).” (HR Ahmad, Abu Daud, Ibnu Majah).
Jadi mempercayai adanya hari baik dan hari buruk itu termasuk perbuatan syirik.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Allah lah yang membuat takdir masing-masing manusia.
Setiap manusia memiliki takdirnya sendiri-sendiri, ada takdir baik dan juga ada takdir yang tidak baik.
“Jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kepadamu, maka tidak ada yang dapat menghilangkannya kecuali Dia. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, maka tak ada yang dapat menolak kurnia-Nya. Dia memberikan kebaikan itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Yunus: 107).
Takdir baik untuk menguji manusia apakah manusia itu bersyukur sedangkan takdir tidak baik untuk menguji manusia apakah manusia itu bersabar.
Cara Menyikapi Sikap Orang Tua
Baca juga: Tips Mengelola Marah
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin, jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.”
Jadi Allah lah yang menjadikan takdir manusia apakah baik atau tidak bukan karena hari, tanggal dan bulan.
Lalu bagaimana kita menyikapi saat orang tua atau keluarga mempercayai dan melakukan itu.
Pertama adalah coba pahamkan orang tua dengan cara yang baik. Beri penjelasan kenapa hal tersebut tidak boleh dilakukan.
Jika orang tua dan keluarga besar tidak mau mengikuti apa yang kita katakan sedangkan jika kita bersikukuh menolaknya akan berdampak yang tidak baik maka patuhi namun ingkari semua itu dalam hati.
Artinya hati kita itu menolak, tidak percaya, mengingkarinya, yang kita lakukan hanyalah semata-mata kepatuhan kepada kedua orang tua saja.
Berdoa kepada Allah “Ya Allah aku tidak percaya dengan hari baik dan hari buruk, semua hari adalah baik, tapi aku tidak berdaya menolaknya, ampuni aku ya Allah, ampuni keluargaku.”[Sdz]