ALAM itu benda mati. Tapi alam bisa ‘bicara’ tentang sebuah tanda.
Seorang anak begitu tertarik dengan rambut neneknya. Ia perhatikan dan kemudian tersenyum.
“Kok rambut nenek aneh?” ucapnya.
“Apanya yang aneh?” balas sang nenek pada cucunya.
“Nek, semua orang rambutnya berwarna hitam. Kenapa rambut nenek putih?” ungkap sang anak menceritakan rasa anehnya.
“Oh itu. Dulu rambut nenek juga hitam seperti kamu, seperti mama dan papamu. Karena nenek sudah tua, rambut nenek berubah putih,” jelas sang nenek.
“Kenapa harus putih, Nek? Tidak warna merah, kuning, jingga, atau lainnya?” tanya si anak lagi.
“Putih itu artinya suci. Warna putih di rambut nenek mengingatkan nenek supaya kembali suci seperti bayi: jujur, tulus, dan tidak menyombongkan diri,” ungkap sang nenek.
“Apa semua paham tanda itu, Nek?” tanya Si Anak.
“Rasanya nggak, Cucuku,” pungkas sang nenek.
**
Alam kerap berbahasa dengan tanda: makna biasa, dan teguran. Itulah tanda yang Allah subhanahu wata’ala bahasakan melalui alam sebagai ungkapan kasih sayang-Nya.
Hanya mereka dengan hati bersih yang bisa menangkap tanda itu. Sucikan hati dan pahami bahasa alam itu sebelum segalanya terlewat. [Mh]