MARAH merupakan bagian emosi manusia yang mendasar. Lalu, bagaimana tips mengelola marah agar tidak berlebihan dan merugikan diri sendiri serta orang lain?
Ketua Hikari Parenting School Hifizah Nur, S.Psi., M.Ed. mengatakan, emosi adalah bagian penting dan mendasar dalam kehidupan kita.
“Setiap kita pasti punya emosi, apakah itu marah, sedih, gembira, cemburu, kecewa dan sebagainya,” kata Hifizah dalam keterangan tertulis kepada ChanelMuslim.com, (23/02/2023).
Kemarahan adalah emosi dasar yang awalnya berkembang dari kebutuhan untuk bertahan hidup, melawan pemangsa atau ancaman yang datang, dan melarikan diri ke tempat yang aman.
“Jadi sebenarnya rasa marah itu diperlukan dalam hidup kita dengan porsi dan pada sikon yang tepat,” tambahnya.
Kemarahan bisa menjadi masalah jika berlebihan dan tidak proporsional.
Baca Juga: Melewati Tahap Kemarahan saat Duka Cita
Tips Mengelola Marah
“Berlebihan maksudnya bila sampai menyebabkan cedera dan kematian, mempengaruhi kondisi emosional sehingga menjadi buruk, dan juga menyebabkan masalah kesehatan mental,” jelas Fifi, panggilan akrabnya.
Kemarahan yang berlebihan bisa menjadi penyebab kehancuran keluarga, sosial, dan kehidupan kerja.
“Bayangkan saja bila seorang ibu atau ayah yang tidak mampu mengontrol amarahnya, maka setiap hari akan terdengar teriakan atau pertengkaran dari dalam rumah,” lanjut Fifi.
Situasi itu tentu tidak nyaman dan akan mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan mental seluruh anggota keluarga.
“Kita tahu bahwa setiap orang bisa marah, tetapi membiarkannya lepas kendali itu berbahaya,” katanya.
Mengelola emosi marah bisa membantu seseorang menjalani hidup yang utuh, bahagia, dan sehat, jelas Fifi mengutip Karmin (2017).
Tips mengelola marah, menurut Fifi, yaitu dimulai dengan mengidentifikasi apakah kita memiliki masalah dalam mengelola kemarahan.
“Sementara, tingkat kemarahan adalah normal dan terkadang membantu dalam hidup kita, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita sering dikuasai oleh kemarahan,” katanya.
Misalnya, apakah kita kehilangan kendali saat merasa tidak dihargai atau melihat orang lain diperlakukan dengan buruk?
Indikasi utama dari masalah kemarahan yang serius adalah sebagai berikut (Dyer, 2020).
A. Kemarahan Kita terasa terlalu kuat untuk ditangani.
B. Kita sering marah.
C. Kita marah atas hal-hal yang tampaknya tidak memengaruhi orang lain.
D. Kemarahan Kita memengaruhi hubungan dan pekerjaan Anda.
E. Kemarahan Kita berubah menjadi agresi atau kekerasan.
F. Kita terlibat dalam mekanisme koping (mengatasi masalah) yang tidak sehat untuk menangani perilaku kita sendiri.
Fifi mengatakan, menyadari adanya masalah merupakan langkah awal menuju perubahan. Semoga bermanfaat.[ind]
Sumber: positivepsychology.com