MENDIDIK Aanak perempuan sama pentingnya dengan mendidik anak laki-laki. Kedua memiliki peran yang besar dalam kemajuan generasi bangsa. Khusunya anak perempuan, kelak ia akan menjadi tonggak peradaban bangsa. Darinyalah lahir para pejuang-pejuang tangguh untuk memakmurkan bumi, apapun bidang yang akan diemban mereka.
Oleh karena, bagi orangtua juga harus memiliki perhatian yang tinggi untuk mendidik anak perempuan, sebagaimana yang disampaikan oleh Ustaz Bendri Jaisyurrahman tentang tips mendidik anak perempuan:
Baca Juga: Berkahnya Memiliki Anak Perempuan
Tips Mendidik Anak Perempuan Menjadi Tonggak Peradaban Bangsa
1. Berbahagialah orangtua yang dikaruniakan anak perempuan sebab Rasulullah telah menjamin baginya surga jika sabar dan sukses mendidiknya.
2. Barangsiapa yang diuji dengan memiliki anak perempuan, lalu ia asuh mereka dengan baik, maka anak itu akan menjadi penghalangnya dari api neraka (HR.Bukhari).
3. Sebagian orangtua menganggap remeh mendidik anak perempuan, bahkan lebih mengunggulkan anak laki-laki. Padahal perempuan adalah tiang peradaban dunia.
4. Itulah kenapa, jika gagal mendidik anak perempuan berarti kita telah memutus kebaikan untuk generasi masa depan.
5. Gagal mendidik anak perempuan berarti kelak kita akan kekurangan #ibubaik di masa depan. Dan ujung-ujungnya rusaklah masyarakat.
6. Ajarilah anak perempuan kita akan keutamaan menjaga kesucian diri bukan sekedar menjaga keperawanan. Suci dan perawan itu beda!
7. Perawan terkait dengan faktor fisik, dimana selaput dara tidak robek. Sementara suci terkait dengan faktor akhlak dan sikap.
8. Banyak perempuan yang bisa jadi masih perawan tapi tidak suci. Ia membiarkan badannya disentuh, bibirnya dikecup lelaki lain, asal tidak bersetubuh.
9. Sementara banyak juga perempuan yang tidak perawan atas sebab kecelakaan, terjatuh, tapi masih suci. Sebab ia tak biarkan lelaki lain menyentuhnya.
10. Quran memberikan gelar perempuan terbaik kepada Maryam tersebab ia selalu menjaga kesucian dirinya dalam kata, sikap dan tingkah laku.
11. Maryam tak sembarang gaul dengan lelaki asing. Maka, saat ia dinyatakan hamil, ia tetap suci di mata Allah.
12. Demikian pula dengan Bunda Khadijah, istri Rasulullah yangg tidak lagi perawan tapi digelari ‘Ath Thohirah’ atau wanita suci.
13. Dari rahim perempuan suci kelak muncul generasi berkualitas. Nabi Isa adalah bukti keberkahan dari perempuan yang menjaga kesuciannya.
14. Maka, tugas utama orangtua yang memiliki anak perempuan adalah mengingatkan pentingnya kesucian bukan sekedar keperawanan.
15. Ajarkan anak perempuan untuk bersikap sepatutnya terhadap lelaki asing atau yang bukan mahram. Ramah boleh tapi tetap jaga kemuliaan diri.
16. Saat anak perempuan belum baligh atau masih anak-anak, ajarkan ia untuk membedakan tiga jenis sentuhan: pantas, meragukan dan haram.
17. Sentuhan pantas itu muaranya kasih sayang. Ini dilakukan oleh orang lain kepada anak wanita yang belum baligh di bagian sekitar kepala dan pundak.
18. Sentuhan yang meragukan. Yakni antara kasing sayang versus nafsu. Biasanya berpindah-pindah tempat. Dari kepala turun ke bahu trus ke pinggang.
19. Jika sudah melewati batas bahu, yakni ke pinggang, atau ke perut, ajarkan anak untuk menolak dengan kalimat “Aku gak suka ah”.
20. Terakhir, sentuhan haram yakni di wilayah sekitar kemaluan dan buah dada. Ajarkan anak kemampuan untuk menolak dan menghindar.
21. Dengan mengajari anak perempuan kita tentang sentuhan, mengajarkan juga kepada mereka tentang berharganya tubuh mereka. Tidak sembarangan disentuh.
22. Selain itu, ajarkan juga kepada anak perempuan kita tentang siapa itu saudara, sahabat, kenalan dan orang asing. Sikapi dengan beda.
23. Buat anak perempuan tidak membutuhkan sosok lelaki lain yang jadi ‘pahlawan’ nya selain ayah, kakek dan kakak kandungnya.
24. Saat mereka tumbuh remaja, tak jual murah dirinya demi dicintai lelaki lain. Sebab sudah ada sosok lelaki idola dalam hidupnya, khususnya ayahnya.
25. Sebagian besar remaja perempuan yang memutuskan untuk pacaran, karena tak punya lelaki idola di rumahnya sebagai tempat berbagi.
26. Dengan ayah dan kakak kandung tidak akrab. Sehingga ia membutuhkan figur lelaki lain. Akhirnya, perlahan kesuciannya pudar. Jadilah mereka anak cabe-cabean.
27. Itulah kenapa ayah perlu hadir dalam jiwa anak perempuan sedari dini. Harus ada ikatan batin di antara mereka agar anak perempuan tak cari idola lain.
28. Ayah harus sering berkomunikasi dengann anak perempuannya saat dalam kandungan. Saat lahir, anak mengenali suara ayahnya pertama kali yang didengar.
29. Saat lahir, jadikan wajah ayah lebih banyak discan dalam memori anak. Hadirkan ekspresi saat menggendong anak.
30. Ikatan batin antara ayah dan anak perempuan ini memberi pengaruh saat anak tumbuh dewasa dan mengalami persoalan hidup.
31. Saat anak perempuan mulai jatuh cinta, ia akan jadikan ayah sebagai mentor cintanya. Tak ingin ditipu lelaki buaya. Nasehat ayah jadi panduan.
32. Saat anak perempuan siap menikah, ia mencari sosok lelaki yang seperti ayahnya. Atau setidaknya pilihan ayahnya.
33. Bahkan saat anak perempuan menjalani gonjang ganjing pernikahan. Ia tak butuh lelaki lain sebagai tempat curhat. Ayahnya lah yang jadi labuhan.
34. Peran ayah dalam menjaga kesucian anak perempuan amatlah vital. Rusaknya moral anak perempuan saat ini salah satunya karena ketidakterlibatan ayah dalam mengasuh
35. Karena itu, ajaklah para ayah agar terlibat dalam pengasuhan. Tak cuma sekedar cari nafkah. Tapi peduli akan anaknya khususnya yang perempuan.
36. Semoga anak perempuan di negeri ini selalu jaga kesuciannya sehingga lahir generasi yang diberkahi. Sekian. Mohon maaf jika tak berkenan.
Allahu’alam Bishowab
[Ln]