ChanelMuslim.com – Pada bulan Juni lalu, Kitabisa.com melakukan penggalangan dana untuk Surono. Surono sendiri adalah seorang lelaki berusia 58 tahun yang memiliki keterbatasan penglihatan. Yang membuat dirinya menjadi begitu istimewa, keterbatasannya ini tidak menghalanginya untuk menghidupi 65 anak yatim.
Surono, laki-laki asal Kebumen Jawa Tengah ini datang ke Ibukota untuk menjemput impiannya mengumpulkan rupiah demi membantu kehidupan orangtua di kampung. Tahun 1973, Surono mendapat tawaran menjadi pembantu rumah tangga di rumah pengusaha toko bangunan di sekitar Rawamangun. Ia pun langsung menerimanya. "Ya sudah, yang penting saya sampai Jakarta. Gratis lagi," ujar Surono seraya kembali mengingat masa lalunya.
Setelah bekerja lama sebagai ART, Surono ditugaskan di toko bahan bangunan sebagai penarik gerobak dengan gaji yang lebih besar. Pada tahun 1977, Surono jatuh cinta rekan sekerjanya. Bosnya yang mengetahui itu segera menikahkan Surono dengan gadis pujaannya itu. Tak lama berselang, istrinya pun hamil. Allah menakdirkan pada usia kandungan 7 bulan, istrinya mengidap darah tinggi yang kemudian merenggut nyawa istri dan anaknya. Hingga menikah tiga kali, Surono tidak juga dikaruniai anak.
Memasuki tahun 1994, penglihatan surono mulai berkurang. Dia sempat berpikir untuk menjadi pengemis di lampu merah tapi dia tetap bertahan untuk tidak melakukannya. Pada tahun 2008 Rono berjualan telur asin keliling. Setiap paginya dia berjalan ke pasar pagi Rawamangun untuk membeli telur asin yang kemudian Rono jual dengan cara berkeliling kampung. Usahanya ini pun kurang menggembirakan. Dia pun beralih berjuaklan pisang keliling. Usaha ini pun kurang mencukupi kebutuhan hidupnya. Hingga suatu hari, dia tersandung batu dan terjatuh. Dia meraba-raba mencari benda yang membuatnya terjatuh. Ternyata pecahan batako yang membuatnya terjatuh.
"Saya jatuh karena bebatuan itu, saya pikir dan termenung mungkin inilah jalan Yang Maha Kuasa untuk saya dalam memperoleh rezeki," ujarnya. Keesokan harinya Rono mulai berhenti berdagang. Rutinitasnya untuk mencari nafkah hingga sekarang sebagai pemecah batu bata sisa-sisa di depan toko bangunan di sekitaran Cipinang.
Bukan sekedar pemecah batu, laki-laki yang kini menempati sepetak kontrakan di Jl Cipinang Jaya IIB, RT 3/RW 9, Cipinang Besar Selatan, Jatinegara, Jakarta Timur ini menghidupi sekitar 65 anak yatim. Bermula dari mendamba keturunan yang tidak kunjung datang. "Dulu cuma sedikit, cuma ada dua orang, tapi Alhamdulillah sekarang bisa berbagi," ucapnya. Surono selalu memberikan nasihat dan doa-doa terbaik pada anak yatimnya agar mereka kelak menjadi orang yang berguna dan berakhlak mulia terhadap diri sendiri dan juga kepada sesama.
Kisah Surono yang dimuat di Kompas.com ini menjadi inspirasi untuk banyak orang. Dari total target dana yang diharapkan sebesar 10 juta rupiah, terkumpul ternyata hasilnya melebihi harapan. Total dana yang terkumpul dari Kitabisa.com sebesar Rp 49. 402.219. Menembus 494 % lebih besar dari target yang diharapkan. Ma syaa Allah. (MAY)