• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Minggu, 11 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Mengajarkan Tanggung Jawab pada Anak

Desember 26, 2022
in Parenting
71
SHARES
548
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

oleh: Eka Bilbiya Er (ibu rumah tangga, pengajar, penulis dan founder Smart moms Community)

ChanelMuslim.com – Suatu sore anak – anak bermain di rumah, berbagai alat bermain mulai dari lego, mobilan, rumah – rumahan dan lainnya mereka mainkan. Tentu saja hal ini sangat kita dukung, karena mereka sedang banyak belajar melalui bermain ini. Di antaranya adalah belajar bersosialisasi, belajar saling membantu, belajar saling berbagi, belajar bertanggungjawab dan lain sebagainya. Yang lebih utama di sini adalah anak – anak belajar untuk jauh dari benda menakutkan yang bernama gadget.

Namun ada hal yang ingin dikupas di sini yaitu mengenai belajar bertanggung jawab. Setelah tiba waktunya menyudahi permainan tersebut. Ternyata sebagian besar anak – anak pulang dengan santainya tanpa merapikan alat bermain yang sudah mereka pakai. Tentu hal ini tidak baik untuk menjadi kebiasaan. Karena melalui hal kecil ini, anak-anak belajar bertanggung jawab.

Ada baiknya kita tanamkan pada anak – anak kita untuk belajar bertanggung jawab dimulai dari hal terkait yang dia lakukan misalkan saat bermain, maka anak – anak harus bertanggung jawab untuk merapikan kembali mainanya. Setelah makan, anak – anak kita arahkan untuk meletakkan piring kotor di dapur dan akan lebih baik lagi jika kita ajarkan untuk mencuci sendiri piring makannya.

Berbicara mengenai belajar tanggung jawab pada anak, saya memiliki pengalaman yang cukup mengesankan dan ingin saya bagi.

Saat anak saya mulai memasuki bangku sekolah dasar kelas 1 SD, sudah saatnya saya ajarkan tanggung jawab dan kemandirian padanya. Saya mulai dari mengajarkan dia bertanggung jawab atas menyiapkan keperluan sekolahnya sendiri. Saya jelaskan apa saja yang harus dia persiapkan, mulai dari buku tulis, alat tulis, buku paket sesuai jadwal dan keperluan lain terkait sekolah. Saya ajarkan untuk dipersiapkan di malam hari, agar pagi harinya tidak terlalu repot dan banyak yang tertinggal.

Saya komunikasikan dengan guru kelasnya, bahwa di bulan pertama sekolah anak saya kemungkinan akan ada beberapa tertinggal perlengkapan sekolahnya dan saya minta kerja sama guru untuk memahami ini sebagai salah satu cara belajarnya anak saya. Karena setelah hari pertama saya buat kesepakatan tidak akan membantu menyiapkan keperluannya lagi, dan jika ada yang tertinggal maka tidak akan ada yang menyusulkan ke sekolah.

Benar saja, di pekan pertama banyak sekali buku paket tertinggal. Dari situ anak saya mulai belajar mengingat dan melihat jadwal. Pekan selanjutnya sudah mulai berkurang dan seterusnya hingga di bulan ketiga, anak saya sudah mandiri menyiapkan keperluannya. Hingga sekarang sudah masuk di bangku SMP dia sudah bisa mengatur keperluan pribadinya sendiri, bahkan membantu teman-temannya dan seringkali menjadi pemimpin dalam kelompok atau kelasnya.

Beberapa tips untuk melatih tanggung jawab anak adalah sebagai berikut.

1. Sampaikan pada anak mengenai apa itu tanggung jawab (merawat barang pribadi, merapikan kembali mainan, meminta maaf jika bersalah dan lain sebagainya)

2. Ajarkan keperluan dan kebutuhan yang dibutuhkan dalam keseharian (minimal kebutuhan pribadinya)

3. Buat kesepakatan agar dia belajar menyiapkan sendiri keperluanya.
4. Orang tua memfasilitasi keperluan (contoh: menyampaikan pada guru bahwa anak sedang menyiapkan keperluannya sendiri) yang dibutuhkan dan memantau jalannya pembelajaran sambil dievaluasi.

5. Orang tua konsisten menerapkan kesepakatan.
6. Berikan apresiasi pada anak yang telah bertanggung jawab minimal dengan pujian.[ind]

Biodata penulis:
IG @eka_bilbiya.er
email: [email protected]

Previous Post

Angin Terjang Batu, Dompet Dhuafa Jawa Timur Bagikan Hygiene Kit untuk Ratusan Pengungsi

Next Post

Sarapan Pagi Istimewa dengan Lempeng Pisang

Next Post

Sarapan Pagi Istimewa dengan Lempeng Pisang

5 Cara Mudah Hilangkan Bau Amis Telur di Dapur dan Tangan

Daewoong Pharmaceutical Deklarasikan Visi dan Dukungan di Bidang Bio-regeneratif di Indonesia

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga