TELADANILAH Rasulullah dalam mendidik generasi sahabat. Rasulullah diutus Allah untuk membina nilai-nilai kemanusiaan.
Beliau diutus dengan membawa syariat yang telah menghasilkan generasi yang mulia dan luhur nilai kemanusiaannya.
Generasi sahabat ini yang kemudian memberikan suatu model pendidikan anak dan pembentukan umat yang tidak tertandingi. Ada enam pokok pendidikan yang bisa kita jadikan contoh dalam pendidikan anak-anak kita.
Baca Juga: Belajarlah dari Rasulullah dan Mulailah dari Diri Sendiri
Meneladani Rasulullah dalam Mendidik Generasi Sahabat
1. Keutamaan Islam telah memberikan metode yang tepat dan sempurna bagi pendidikan rohani, pembinaan generasi, pembentukan umat, dan pembangunan budaya, serta penerapan prinsip-prinsip kemuliaan dan peradaban.
Semua dimaksudkan untuk membawa manusia dari kegelapan jahiliyah pada cahaya terang hidayah Allah.
“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan. Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhoan-Nya ke jalan keselamatan.
Dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya dan menunjuki mereka jalan yang lurus.” (QS. Al Maidah : 15 -16)
2. Keagungan dan keutamaan Islam telah diakui oleh barat. Beberapa tokoh terkemuka dari non muslim memberikan penghormatan dan kekagumannya pada metode yang dimilik oleh Islam.
“Agama yang dibawa oleh Muhammad sungguh merupakan tolok ukur yang mulia bagi perkembangan selanjutnya karena ia sangat mengagumkan. Islamlah satu-satunya agama yang memiliki kekuasaan terhadap fase-fase kehidupan yang berbeda-beda.
Saya berpendapat, bahwa sudah sepatutnya Muhammad dipanggil sebagai penyelamat nilai-nilai kemanusiaan. Sekiranya orang seperti dia ditetapkan sebagai pemimpin pada kurun ini, jelas akan mampu memecahkan segala persoalan.” (Bernard Show, Filosof dari Inggris.)
3. Sifat pendidikan Islam yang Robbaniyah telah berhasil diterapkan oleh Rasulullah sehingga lahirlah generasi sahabat yang tangguh dan sangat loyal pada Islam.
“Muhammad bin Abdullah telah menang pada hari beliau menjadikan para sahabatnya sebagai gambaran hidup dari keimanannya, yang makan makanan dan berjalan di pasar-pasar, pada hari dimana beliau mampu menghadirkan mereka sebagai al qur’an yang hidup merayap di muka bum, pada hari di mana beliau menciptakan tiap individu di antara mereka sebagai contoh yang nyata bagi Islam yang dapat dilihat oleh manusia, sehingga mereka benar-benar dapat melihat Islam.” (Sayyid Qutb)
Ayat-ayat al Qur’an tidak berbuat sebelum menjelma pada diri seseorang dan konsep-konsep pendidikan Robbaniyah tidak dapat hidup kecuali jika ia telah menjelma menjadi tingkah laku. [Maya Agustiana/Cms]