• Tentang Kami
  • Iklan
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
Selasa, 20 Mei, 2025
No Result
View All Result
FOKUS+
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah
Chanelmuslim.com
No Result
View All Result
Home Parenting

Melepas Anak “Merantau” ke Pesantren

Mei 28, 2023
in Parenting
Melepas Anak “Merantau” ke Pesantren

Gambar oleh Mufid Majnun dari Pixabay

83
SHARES
636
VIEWS
Share on FacebookShare on TwitterWhatsappTelegram
Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM Dapatkan Informasi Terupdate Terbaru Melalui Saluran CMM
ADVERTISEMENT

KETIKA orangtua memutuskan untuk melepas anak “merantau” ke pesantren, ternyata yang lebih perlu disiapkan adalah orangtuanya. Menyiapkan diri untuk melepaskan anak jauh dari pengawasan matanya.

“Duh Mah, ini anak bagaimana nanti di pesantren. Papah khawatir sama makannya. Di rumah makannya kan banyak banget.” Begitu kata seorang ayah. Lalu mari kita simak perbincangan seorang ibu dan anaknya.

“Abang, anak laki-laki itu harus berani keluar rumah. Mama nggak pernah takut buat pisah sama abang kalau itu buat nambah keshalehan abang,” kata si Ibu.

“Tapi Bun, Abang maunya deket sama Bunda,” jawab anaknya sambil memeluk bundanya.

Hati orangtua mana yang bisa tahan mendengar rengekan manja anaknya seperti ini. Maunya dipeluk terus. Belum lagi pikiran khawatir persoalan makannya, tidurnya, temannya, ustadz atau ustadzahnya atau persoalan betah dan tidaknya.

Baca juga : 4 Tugas Ibu Saat Anaknya di Pesantren

Melepas Anak “Merantau” ke Pesantren

Mari kita renungi kisah Imam Syafi’I yang sejak kecil diantar ibundanya merantau untuk menggali ilmu pada ulama-ulama ternama.

Imam asy-Syafi’i adalah seorang ulama besar yang terkenal dengan kecerdasan dan kata-kata mutiara yang penuh hikmah.

Buktinya, beliau mampu menyusun kata-kata mutiara yang mendalam dalam bait-bait syair. Syair-syair beliau dibukukan dan dinamai Diwan asy-Syafi’i.

Di antara syair beliau yang sangat baik kita renungkan maknanya adalah nasihat beliau agar seseorang merantau, meninggalkan zona nyamannya menuju wilayah baru, suasana baru, pengalaman baru, dan berkenalan dengan orang-orang baru pula. Nasihat tersebut disusun dalam bait syair berikut ini,

Merantaulah

Orang berilmu dan beradab tidak diam beristirahat di kampung halaman

Tinggalkan negerimu dan hidup asing  (di negeri orang)

 

Merantaulah

Kau akan dapatkan pengganti dari orang-orang yang engkau tinggalkan (kerabat dan kawan)

Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

 

Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan..

Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang

 

Singa jika tak tinggalkan sarang, tak akan dapat mangsa

Anak panah jika tak tinggalkan busur, tak akan kena sasaran

 

Jika matahari di orbitnya tak bergerak dan terus berdiam

Tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

 

Bijih emas tak ada bedanya dengan tanah biasa di tempatnya (sebelum ditambang)

Kayu gaharu tak ubahnya seperti kayu biasa jika di dalam hutan

 

Jika gaharu itu keluar dari hutan, ia menjadi parfum yang tinggi nilainya

Jika bijih memisahkan diri (dari tanah), barulah ia dihargai sebagai emas murni

(Diwan al-Imam asy-Syafi’i)

Dan Buya Hamka juga berkata tentang kehidupan anak lelaki,

“Anak lelaki tak boleh dihiraukan panjang. Hidupnya ialah untuk berjuang. Jika perahunya telah dikayuh ke tengah, ia tak boleh surut pulang. Meskipun bagaimana besar gelombang. Biarkan kemudi patah, biarlah layer robek, Itu lebih mulia daripada membalik haluan pulang” -Buya Hamka-

Ayah Bunda yang shalih dan shalihat, melepas anak merantau ke pesantren memang sungguh berat tapi ini lebih karena demi kebaikan mereka. Apalagi untuk anak lelaki yang kelak menanggung tanggung jawab untuk keluarganya dan garis keturunannya, yaitu bukan sekedar mencari nafkah tapi menegakkan keimanan pada garis keturunannya itu.

Ayah bunda berbahagialah. Doakan mereka, semoga hatinya damai dan otaknya cemerlang. Semoga jiwanya bergerak menuju Allah dan jasadnya tangguh melangkah untuk masa depan yang lebih gemilang. [MRR]

Tags: melepas anak merantau ke pesantrenpesantrenSantri
Previous Post

Tafsir Surat Al-Alaq Ayat 6 dan 7, Manusia Benar-Benar Melampaui Batas

Next Post

Taat pada Suami, Salah Satu Ciri Wanita yang Baik

Next Post
Taat pada Suami, Salah Satu Ciri Wanita yang Baik

Taat pada Suami, Salah Satu Ciri Wanita yang Baik

Ketika Aku Lupa Untuk Tidak Riya

Air Mata itu Dekat dengan Cinta

Nama-nama pemain timnas indonesia dan argentina

Nama-Nama Pemain Timnas Indonesia dan Argentina untuk FIFA Matchday Juni 2023

.:: TERPOPULER

Chanelmuslim.com

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga

Navigate Site

  • IKLAN
  • TENTANG KAMI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • REDAKSI
  • LOWONGAN KERJA

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Jendela Hati
    • Thinking Skills
    • Quotes Mam Fifi
  • Keluarga
    • Suami Istri
    • Parenting
    • Tumbuh Kembang
  • Pranikah
  • Lifestyle
    • Figur
    • Fashion
    • Healthy
    • Kecantikan
    • Masak
    • Resensi
    • Tips
    • Wisata
  • Berita
    • Berita
    • Editorial
    • Fokus +
    • Sekolah
    • JISc News
    • Info
  • Khazanah
    • Khazanah
    • Quran Hadis
    • Nasihat
    • Ustazah
    • Kisah
    • Umroh
  • Konsultasi
    • Hukum
    • Syariah

© 1997 - 2022 ChanelMuslim - Media Pendidikan dan Keluarga