WAHAI orang tua, jangan jadikan anakmu generasi.
Bangun tidur kuterus mandi
Tidak lupa menggosok gigi
Habis mandi kutolong ibu
Membersihkan tempat tidurku
Lagu ciptaan Pak Soerjono (Pak Kasur) ini tentu akrab dengan anak anak yang sekarang sudah berusia 40 tahun keatas.
Lagu bernada ceria ini tidak hanya membangkitkan suasana kegembiraan tetapi juga membangun kemandirian dan rasa tanggung jawab.
Urutan apa yang harus dikerjakan setelah bangun dari tidur mengajarkan bagaimana memanajemen waktu dan pekerjaan serta tanggung jawab bersama dalam suatu kelompok (rumah tangga).
Orang orang yang sekarang berumur 50 tahunan dan sekarang memuncaki dunia politik dan ekonomi adalah yang dulu, saat anak anak pernah mengalami mendapatkan tugas dan tanggung jawab mengerjakan pekerjaan rumah di rumahnya.
Ada yang kebagian ngangsu (menimba air) ngisi bak mandi, menyapu rumah dan halaman atau membantu ibu memasak atau mencuci piring di dapur dan sebagainya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menurut sebuah penelitian, memberikan tanggung jawab kepada anak untuk mengerjakan pekerjaan rumah dapat membantu anak untuk tumbuh menjadi pribadi yang bertanggung jawab, mandiri, pandai memanaj dan percaya diri.
Orang yang memilik rasa tanggung jawab, mandiri, percaya diri dan pandai dalam komunikasi serta bekerja kelompok cenderung lebih sukses dalam akademik dan karir profesional dunia kerja.
Sementara itu dalam beberapa waktu terakhir banyak dibahas tentang Gen-Z yang dikeluhkan dan kurang diterima didunia kerja
Hal ini terkait dengan pandangan bahwa Gen Z sering dianggap mudah tersinggung dan memiliki kepercayaan diri berlebih.
Selain itu, Gen Z dinilai memiliki etos kerja yang lemah, kurang terampil dalam berkomunikasi, sulit menerima umpan balik, dan secara keseluruhan dianggap belum siap menghadapi tuntutan dunia kerja.
Akhirnya muncul istilah Generasi stroberi untuk menggambarkan generasi muda (Gen-Z) yang memiliki potensi besar, tetapi mudah tertekan dan gampang menyerah.
Jangan Jadikan Anakmu Generasi Stroberi
Penyebabnya disamping karena kemajuan teknologi, perubahan sosial dan sosial pola asuh yang terlalu melindungi anak.
Orang tua yang terlalu melindungi anaknya tidak sadar bahwa itu akan menyebabkan anaknya tidak mandiri, tidak tahan banting, tidak biasa mencari solusi sendiri dan tidak sadar bahwa hidup itu nantinya adalah persaingan memperebutkan sumberdaya.
Bila dimasa sekolah, orang tua bisa memesankan kepada gurunya agar kalau menegur atau menyuruh anaknya dengan cara begini dan begini karena sifat anaknya begitu dan begitu.
Maka di dunia kerja, orang tua tidak bisa memberikan pedan kepada pewawancara kerja agar mewancarai anaknya begini begini.
Baca juga: Menyikapi Karakter Gen Z
Atau ketika sudah besar, berpesan kepada teman teman nya agar memperlakukan begini begini.
Banyaknya orang tua yang melaporkan guru anaknya ke polisi mungkin salah satunya karena pola asuh orang tua yang terlalu melindungi anaknya.
Dan akibatnya guru malas (takut) menegur anak atau siswanya serta sebaliknya siswa semakin pecicilan dan melawan gurunya.
Orang tua selalu berpikir bagaimana caranya agar anaknya ridak jatuh. Tapi tidak berpikir bagaimana caranya berdiri, bangun setelah jatuh.
Padahal jatuh adalah sebuah keniscayaan bagi yang berdiri atau berjalan.
Memberikan pekerjaan rumah kepada anak memiliki banyak manfaat, di antaranya:
Menumbuhkan rasa tanggung jawab: Anak akan merasa bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah dikerjakannya.
Menumbuhkan rasa percaya diri: Anak akan merasa bangga ketika berhasil menyelesaikan pekerjaan yang dianggap sulit.
Melatih kemampuan motorik: Pekerjaan rumah seperti menyapu, mencuci piring, dan mengelap jendela melibatkan gerakan dan koordinasi tubuh.
Melatih kerja sama: Anak akan belajar bahwa pekerjaan rumah akan lebih mudah dan cepat jika dikerjakan bersama-sama.
Menumbuhkan rasa empati: Anak akan belajar untuk peduli dan membantu orang lain.
Menumbuhkan rasa kepemilikan: Anak akan merasa bahwa pekerjaan rumah juga merupakan tanggung jawabnya.
Menumbuhkan rasa ketertiban: Anak akan terbiasa meletakkan barang pada tempatnya.
Mempererat hubungan orang tua dan anak: Anak bisa membantu meringankan pekerjaan orang tua.
Membantu anak belajar mandiri: Anak akan belajar untuk melakukan tugas-tugas tertentu tanpa harus selalu bergantung pada orang lain.
Membantu anak belajar berkomunikasi: Anak bisa melatih kemampuan komunikasinya saat mengerjakan pekerjaan rumah.
Kita jangan lupa dengan dengan ujaran bikak nenek moyang kita yang orang pelaut, “Pelaut ulung tidak dilahirkan dilaut yang tenang (apalagi kolam renang), tetapi lahir dari lautan yang penuh ombak dan badai”.[Sdz]
Sumber: Serambi Ilmu dan Faidah