PENYAKIT jantung bawaan adalah istilah umum untuk serangkaian cacat lahir yang mempengaruhi cara kerja normal jantung.
Istilah bawaan adalah kondisi yang sudah ada sejak lahir. Angka kejadian penyakit jantung bawaan mencapai 10 bayi setiap 1000 kelahiran hidup.
Di Indonesia, dengan total populasi sekitar 277 juta orang dan angka kelahiran sebesar 2,3 persen, angka kejadian penyakit jantung bawaan (PJB) mencapai 50.000 kasus per tahun.
Kelainan jantung bawaan ditandai dengan berbagai gejala klinis, antara lain bayi tampak kebiruan, nafas cepat, cepat lelah, dan sesak nafas.
Baca juga: Tujuh Penyakit yang Bisa Diobati dengan Buah Kelengkeng
Beberapa Gejala Penyakit Jantung Bawaan
Selain itu, pada umumnya terjadi problem menyusu pada bayi, sering batuk, pilek, berat badan sulit naik, hingga kejang.
Sedangkan pada anak yang lebih besar juga ditandai dengan sesak napas saat beraktivitas. Dalam kebanyakan kasus, tidak diketahui penyebab jelasnya.
Namun risiko bayi mengalami kelainan bawaan ini lebih besar pada bayi Down’s syndrome, ada infeksi saat kehamilan seperti rubella, ibu hamil menderita diabetes yang tidak terkontrol, serta gangguan kromosom lain.
Banyak kasus penyakit jantung bawaan yang didiagnosis sebelum bayi lahir melalui pemeriksaan USG pada kehamilan. Namun, PJB tidak selalu dapat dideteksi dengan cara ini.
Terdapat beberapa jenis PJB dan terkadang terjadi bersamaan. Jenis kelainan PJB antara lain penyempitan katup pembuluh darah dan arteri pulmonal utama, ada lubang di dinding pemisah antara kedua serambi jantung, atau pun adanya lubang pada dinding pemisah antara kedua bilik jantung.
Berbagai bentuk kelainan pada struktur jantung pada pasien PJB menyebabkan gangguan aliran darah yang ditandai dengan sumbatan aliran darah atau aliran darah mengalir ke jalur yang tidak semestinya.
Anak dengan kelainan jantung memiliki resiko mengalami komplikasi gagal jantung, serangan biru, infeksi jantung hingga kerusakan paru yang berpotensi membahayakan nyawa jika tidak mendapatkan perawatan yang tepat.
Tata laksana untuk kasus kelainan jantung bawaan ini adalah bedah, intervensi non-bedah, terapi obat-obatan, serta dukungan nutrisi yang baik.
Operasi dengan indikasi dan saat yang tepat pada anak-anak kelainan jantung bawaan dapat membantu menyelamatkan hidupnya, menaikkan berat badan, mencegah dari timbulnya sesak dan batuk pilek berulang, serta mengembalikan fungsi tumbuh kembangnya.
Follow Official WhatsApp Channel chanelmuslim.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sayangnya tidak semua anak PJB tertangani karena berbagai hambatan, mulai dari terbatasnya fasilitas dan tenaga ahli untuk pelayanan bedah, hingga mahalnya biaya.
Pasien PJB sering kali memerlukan pengobatan sepanjang hidupnya, karena itu memerlukan tinjauan spesialis selama masa kanak-kanak dan dewasa.
Hal ini karena orang dengan masalah jantung yang kompleks dapat mengalami masalah lebih lanjut pada ritme atau katup jantungnya seiring berjalannya waktu. [Din]